Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bursa transfer pemain selalu punya sisi menarik.
Dari kabar transfer mengejutkan, batalnya seorang pemain bergabung dengan klub baru, hingga nilai klausul kontrak atau penjualan selalu ditunggu penggemar sepakbola.
Hal menarik lainnya adalah pernak-pernik dari transfer pemain itu sendiri, semisal label penghianat buat pemain yang pindah ke klub rival.
Baca: Ingin Bermain di Indonesia, Kiper dari Eropa Ini Beri Kode ke Persib Bandung?
Hal itu yang dialami penyerang Persita Tangerang, Sirvi Arvani.
Dia sempat dicap sebagai pengkhianat klub.
Menariknya, dia tak jadi pindah ke klub rival dan tetap membela Persira.
Memasuki Liga 2 Indonesia musim 2019 dirinya nyaris saja bergabung dengan klub asal kampung halamannya, Perserang, Banten.
Bahkan dirinya sudah pamit kepada manajemen dan pemain lain di Persita Tangerang.
Dirinya sempat dicap sebagai penghianat tim kala itu.
Namun, tak berselang lama, justru ia membuat kejutan.
Pemain berusia 28 tahun ini justru kembali ke Persita dan batal bergabung bersama Perserang.
Dalam sesi Rindu Pendekar yang dipandu oleh media officer Persita, Yetta Angelina, Rabu (3/6/2020) kemarin, Sirvi yang menjadi narasumber pun memberikan keterangan batalnya dirinya bergabung bersama Perserang.
"Saat itu saya masih bimbang. Satu sisi Perserang menawarkan saya satu pekerjaan sembari menjadi pemain, disisi lain saya masih ingin fokus bermain bola saja. Mungkin belum jodoh bersama Perserang. Saat masa-masa kegundahan saya, Persita kembali menghubungi saya dan memanggil saya untuk memperkuat Persita di musim 2019," tuturnya.
Lantas, ingin fokus di bola, pemain bernomor punggung 29 ini pun memutuskan kembali ke Persita dan batal bergabung dengan Perserang karena ingin fokus menjadi pemain bola.
Ada satu hal yang membuatnya mantap untuk kembali yakni target masuk Liga 1 Indonesia yang diutamakan oleh Persita Tangerang.
Uniknya, seakan berjodoh bersama Persita, keputusan Sirvi Arvani kembali menjadi berkat tersendiri untuknya.
Musim 2019 menjadi momen bersejarah baginya dengan membawa Persita promosi ke Liga 1 Indonesia, serta meraih gelar top skor Liga 2 Indonesia dengan 14 gol. (Rafsanjani/Warta Kota)