TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga dikabarkan segera kembali merumput.
Bahkan, kabarnya sang klub lama, Arema FC bersiap untuk kembali memboyong penjaga gawang berusia 29 tahun tersebut.
Tentu, ini akan menjadi kabar baik bagi Aremania yang lama menantikan Kurnia Meiga beraksi kembali.
Baca: PSSI Gelar Pertemuan Khusus dengan PT LIB, Pertanda Liga Segera Jalan Lagi?
Baca: Andai Liga 1 Terfokus di Jawa, GM Arema FC Dipastikan Gagal Usung Misi Khusus ke Aceh
Dikutip dari laman Tribun Jatim, Kurnia Meiga mengutarakan niatnya untuk kembali berkecimpung di dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.
Bahkan mantan kiper Arema itu mengaku saat ini kondisi kebugarannya sudah 70 persen, setelah sebelumnya vakum tiga musim karena sakit misterius pada bagian mata.
Dengan 'kode' comeback dari Kurnia Meiga ini tentu manajemen juga harus bersiap, apabila ingin kembali meminang mantan kiper andalan mereka itu.
Bicara soal rencana kembali merekrut Kurnia Meiga kedepan, Manajemen Arema FC buka suara.
Menurut Ruddy Widodo, General Manager Arema FC pada Tribun Jatim, semua keputusan ada ditangan pelatih.
Tanpa ada keputusan dari pelatih, manajemen tidak akan mengambil keputusan, sekalipun Kurnia Meiga pernah bersinar di Arema dan Timnas.
"Kalau soal rekrutmen pemain, tim pelatih yang lebih tahu. Tugas manajemen hanya bernegosiasi berdasarkan request dari tim pelatih. Jadi saya tegaskan sekali lagi kalau soal rekrutmen tergantung tim pelatih," ujar Ruddy Widodo, Selasa (9/6/2020).
Namun meski nama Kurnia Meiga dibersarkan di Arema, hingga menjadi bintang Timnas, tak lantas nantinya ketika telah kembali Kurnia Meiga pasti kembali ke Singo Edan.
Pasalnya saat berbincang dengan Hanif Sjahbandi di YouTube Hanif & Rendy Show, Kurnia Meiga mengatakan kemungkinan dapat menjadi rekan satu klub Hanif di Arema, tapi juga bisa menjadi musuh bagi Hanif.
"Surprise. Insyaallah ada kabar baik, pokoknya surprise. Entah jadi kawan atau jadi lawan," kata Kurnia Meiga dilansir dari akun YouTube Hanif & Rendy Show.
Sebelumnya, Kurnia Meiga, memilih satu striker yang paling sulit dihadapinya.