Bruno Fernandes kemudian datang dan langsung menjadi pemain yang benar-benar tepat guna dalam skema 4-2-1-3.
Terbukti, paruh musim kedua Liga Inggris Bruno Fernandes menjadi ruh baru bagi Manchester United.
Lalu, kabar datang dengan Paul Pogba dinyatakan sembuh dari cedera pergelangan kaki dan siap merumput di sisa musim.
Pertanyaannya, di manakah Pogba akan bermain?
Pogba sempat merengek untuk bermain di posisi ’10’ atau di belakang striker.
Opsi ini beberapa kali dicoba Solskjaer musim lalu, hasilnya sukses, tapi menciptakan masalah.
Pogba punya tendensi menguasai bola cukup lama, berkebalikan permainan Solskjaer yang mengalirkan bola dengan cepat dan memanfaatkan transisi lawan yang lambat.
Ini yang membuat Bruno lebih cocok menempati posisi ’10’ dengan pemain asal Portugal ini lebih nyaman mengalirkan bola dibanding melakukan penguasaan bola.
Jika Pogba diletakkan sebagai salah satu dari dua gelandang jangkar, juga bisa menciptakan masalah.
Chemistry McTominay-Fred-Matic, sudah terbangun kokoh sejak cederanya Pogba, ketiganya bisa dengan mudah dirotasi Solskjaer tanpa masalah berarti.
Baca: Jadon Sancho Diklaim Bakal Jadi Suksesor Cristiano Ronaldo di Manchester United
Baca: Manchester United Perpanjang Masa Pinjaman Odion Ighalo
Apakah Pogba akan menjadi benalu jika dimainkan? Tentu ini pertanyaan naif.
Dengan kualitas yang dimilik Pogba, ia sangat bisa bermain di Manchester United.
Michael Cox di The Atletics membahas mengenai posisi terbaik Pogba: menjadi gelandang perantara, asing memang didengar, tetapi mudahnya adalah seperti yang dilakukan oleh Fernando Redondo medio 2000-an di Real Madrid.
Tentu, ini harus mengorbankan antara Fred atau McTominay, tetapi, fungsi Pogba tidak lepas dari kualitas umpan yang dibutuhkan Manchester United dalam melakukan serangan balik.