Akan tetapi, PSSI tidak memberi sanksi melainkan mengangkat Indra menjadi Direktur Teknik.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal ( Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” katanya. (Mochamad Sadheli/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik PSSI, Shin Tae-yong Singgung Keberadaan Indra Sjafri"
Respons PSSI
Shin Tae-yong juga mencurahkan isi hatinya kepada media Korea Selatan.
Salah satu isinya mengenai kekecewaan dirinya kepada PSSI.
Shin Tae-yong mengatakan PSSI ingkar janji karena awal ia datang PSSI mengatakan ingin memberikan dukungan penuh kepada program yang ia siapkan.
Baca: Wawancarai Shin Tae-yong, Media Korsel Sebut PSSI Bermuka Dua
Namun, belakangan ini, PSSI dikatakannya malah sebaliknya – menginginkan dirinya justru yang ikut program PSSI.
Shin Tae-yong sebelumnya menginginkan pelatnas Timnas Indonesia diadakan di Korea Selatan bukan di Indonesia saat pandemi Covid-19 ini, tapi PSSI ingin pelatnas tetap ada di Indonesia.
Baca: Shin Tae-yong Ingin Timnas Indonesia U-19 Latihan di Korea Selatan, PSSI Maunya di Jakarta
Pelaksana tugas PSSI, Yunus Nusi pun turut menanggapi kabar tersebut dalam konferensi pers bersama jajarannya yakni Indra Sjafri, Syarif Bastaman, Hendri Herawan dan Maaike Ira Puspita di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2020).
“Pertama, sampai dengan saat ini jadwal dari PSSI termasuk dari tim satuan tugas TC-nya ada di Indonesia, alasan teknis nanti disampaikan Indra Sjafri sebagai direktur teknik,” kata Yunus Nusi.