TRIBUNNEWS.COM - Nama Robert Alberts maupun Rahmad Darmawan dinilai tepat untuk menggantikan peran Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Penilaian tersebut diungkapkan oleh Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi.
Isu pemecatan Shin Tae-yong tengah merebak ketika ketegangan terjadi antara sang pelatih dengan PSSI.
Bahkan PSSI sudah membuat Satgas Timnas Indonesia yang bertujuan mengevaluasi kinerja Shin Tae-yong.
Baca: Polemik dengan Shin Tae-yong Diharapkan jadi Pembelajaran untuk PSSI
Baca: Dengar Kabar Shin Tae-yong Curhat di Media Korea, Ketua Satgas Timnas: Dia Politisi atau Pelatih
Tak sampai disitu, Satgas Timnas Indonesia juga telah memberikan ultimatum kepada Shin agar segara kembali ke Indonesia.
Makin santernya kabar pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia membuat beberapa spekulasi mengenai sang pengganti timbul ke permukaan.
Sejumlah kalangan, termasuk Achsanul Qosasi memberikan alternatif bagi PSSI andaikata sang pelatih asal Korea Selatan itu diberhentikan dari tugasnya.
Robert Alberts yang saat ini menukangi Persib Bandung dinilai memenuhi kriteria untuk menukangi Timnas Senior.
Pun dengan Rahmad Darmawan yang notabene-nya adalah pelatih Madura United juga memiliki peluang yang sama untuk menggantikan posisi Shin Tae-yong.
Sedangkan untuk kursi pelatih di Timnas Indonesua U23 dan U19, Presiden klub Madura United itu mengusulkan nama Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.
“Mereka menurut saya layak,” ungkap Achsanul, seperti yang dikutip dari laman Kompas.com.
Berikut adalah 6 calon pelatih Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong diberhentikan.
Robert Alberts
Kualitas pelatih asal Belanda itu tak perlu diragukan kembali dalam meramu sebuah tim.
Sederet klub kenamaan di Indonesia pernah ditukangi oleh Robert Alberts.
Di antaranya ialah Arema Indonesia, PSM Makassar dan Persib Bandung.
Bersama Arema Indonesia dan PSM, Robert berhasil menyumbangkan trofi bergengsi, yakni ISL 2009/2020 dan Piala Indonesia tahun 2018.
Banyak malang melintang di Asia, khususnya indonesia membuat Robert Alberts dinilai pantas untuk menggantikan peran Shin Tae-yong.
Pria yang kini menjadi pelatih Persib Bandung itu dinilai telah paham bagaimana kualitas, gaya main dan hubungan yang dimiliki antar pemain.
Selain itu, Robert Alberts memiliki kelebihan untuk mengorbitkan banyak telanta muda.
Seperti halnya saat di Arema Indonesia dan Persib Bandung, coach Robert banyak memadukan pemain muda dengan pemain yang berpengalaman.
Selain itu, satu hal yang menjadi catatan, pelatih asal Belanda adalah juru taktik yang mengedepankan skema menyerang.
Paham Total Football telah menjadi identitas diri dari semua pelatih yang datang dari Negri Kincir Angin tersebut.
Rahmad Darmawan
Pria kelahiran Lampung tersebut bukanlah sosok yang asing bagi Timnas Indonesia.
Pasalnya, pelatih yang akrab disapa coach RD itu pernah menukangi Timnas Indonesia untuk U23.
Pelatih yang kini menahkodai Madura United juga pernah menghantarkan timnas U23 meraih medali perak di ajang SEA Games.
Sama halnya dengan Robert, RD memiliki kegemaran menggunakan banyak pemain muda.
Skema menyerang juga dianut oleh eks pelatih PS Tira tersebut.
Selain itu, catatan lebih yang dimiliki oleh coach RD ialah pola latihan dengan kedisiplinan yang tinggi.
Adalah hal yang wajar jika RD kembali masuk ke kuris pelatih Timnas Indonesia untuk menggantikan peran Shin Tae-yong.
Indra Sjafri
Sudah sangat kenyang melatih di level junior, mulai dari Timnas Indonesia U-19 hingga U-23 pernah ditanganinya.
Saat ini, mantan pelatih Bali United tersebut menjadi Direktur Teknis Timnas Indonesia, fungsinya, untuk berkomunikasi intensif dan menjadi jembatan antara PSSI dan Shin Tae-yong.
Indra Sjafri juga masuk dalam Satgas Timnas Indonesia yang dibentuk PSSI baru-baru ini.
Maka, pelatih asal Padang ini sangat tepat apabila ditempatkan di kursi kepelatihan Timnas Indonesia, talenta-talenta terbaik di seluruh Indonesia pernah ia temukan kala mengasuh level junior.
Mulai dari Evan Dimas, Zulfiandi, Hansamu Yama, Egy Maulana Vikri, hingga Witan Sulaiman.
Maka tak ayal, namanya muncul menjadi calon kuat pelatih Timnas Indonesia di yang akan melakoni jadwal ketat nan prestisius di tahun ini.
Luis Milla
Nama Luis Milla sempat muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong tahun lalu, tidak adanya kesepakatan ataupun kecocokan antara PSSI dengan sang pelatih asal Spanyol tersebut membuat PSSI mendapuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas.
Tetapi, tidak akan ada yang pernah melupakan sentuhan magis, Luis Milla di Asian Games.
Pujian akan permainan Timnas Indonesia saat itu, masih harum hingga saat ini, beberapa bahkan menyebut, Timnas Indonesia era Luis Milla adalah yang terbaik selama ini.
Sang pelatih pun tidak melupakan Indonesia, beberapa kali ia mengungkapkan kerinduannya kala menangani Timnas Indonesia.
Sehingga wajar apabila Luis Milla kini kembali dikaitkan menjadi pelatih Timnas Indonesia, dengan track record yang baik, kualitas mumpuni dan sudah terbukti, kala menangani Garuda Asia.
Alfred Riedl
Alferd Reidl tidak akan pernah dilupakan siapapun supporter Timnas Indonesia.
Di piala AFF 2010, namanya melambung usai membawa permainan apik nan meyakinkan bersama Timnas Indonesia yang saat itu diperkuat Ahmad Bustomi, Firman Utina, Arif Suyono hingga Irfan Bachdim.
Saat itu Timnas Indonesia menyentuh final sebelum kekalahan atas Malaysia memupuskan harapan menjadi juara.
Pada 3 tahun setelahnya, Reidl datang kembali menjadi pelatih Timnas Indonesia, Riedl baru kembali ke Indonesia pada 2013, saat kisruh dualisme kepengurusan PSSI sudah mulai mengarah kepada perbaikan, Pelatih asal Austria itu mempersiapkan Tim Garuda untuk tampil di Piala AFF 2014.
Sayang, kiprah Timnas Indonesia saat itu tidak cukup bagus dan tersingkir di fase grup.
Riedl kembali lagi pada Mei 2016, di mana FIFA mencabut skorsing untuk Indonesia, dalam waktu hanya beberapa bulan, Riedl harus membangun tim yang diproyeksikan menuju Piala AFF 2016. Pemusatan latihan digeber mulai saat itu dan dilakukan di beberapa tempat, seperti Solo dan Karawaci.
Meski hanya punya persiapan yang mepet, Alfred Riedl merasa tanpa tekanan. Walau hanya diberikan dua pemain dari setiap klub, Riedl tak mau ambil pusing dan hanya fokus dengan pemain yang dimilikinya.
Saat itu Alferd Reidl di luar dugaan sukses melaju hingga ke babak Final, sebelum di kalahkan Thailand.
Maka, tidak heran nama Reidl kembali muncul, kemampuannya yang bisa mengolah Timnas Indonesia dalam waktu yang mepet, sangat sesuai dengan kondisi saat ini.
Stefano ‘Teco’ Cugurra
Pelatih asal Brasil ini namanya sempat muncul permukaan pada bulan Desember 2019, dimana saat itu ia menyebut dirinya tertarik menjadi pelatih Timnas Indonesia, menggantikan Simon McMenemy.
Teco, sapaan akrabnya, jelas punya kapasitas untuk menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, enam gelar prestisius sudah didapat Teco selama melatih di Indonesia.
Dia merasakan gelar Divisi Utama, Divisi Satu serta Piala Gubernur Jatim bersama Persebaya.
Kala itu dia menjadi pelatih fisik, bekerja sama dengan Jacksen F Tiago, saat jadi pelatih kepala, Teco tak kalah moncer, gelar Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018 bersama Persija Jakarta, serta gelar Liga 1 2019 bersama Bali United.
Teco pun pernah menjadi bagian staf pelatih Timnas Brasil U-17, dia juga pernah menjadi bagian tim Italia, Brescia. Dengan kombinasi karier di Tanah Air dan internasional, tak berlebihan jika kesempatan diberikan kepadanya.
Teco sendiri tak memungkiri keinginannya untuk membesut Timnas Indonesia. Setelah meraih keberhasilan bersama Persija Jakarta dan Bali United, tentu menjadi tantangan menarik ketika membesut tim Garuda.
Dalam beberapa sesi wawancara tentang Timnas, Teco selalu menyingung Piala Dunia U-20. Bisa jadi, Teco memang menginginkan satu kursi di Timnas, namun Timnas proyeksi Piala Dunia U-20.
"Semua pelatih pasti mau menjadi pelatih Timnas, ketika ada kekosongan pelatih seperti sekarang. Saya pikir buat Indonesia harus berpikir banyak soal prestasi di Piala Dunia U-20." ucapnya kala itu di laman Wartakota.
Dengan prestasi segudang, maka tidak aneh namanya kembali muncul ke permukaan sebagai pelatih Timnas Indonesia, apalagi sosoknya juga dikenal tegas dan cerdas dalam meramu taktik.
Fakhri Husaini
Namanya sempat mengudara kala sukses membawa Timnas Indonesia U-16 lolos ke Piala Asia U-16 tahun ini.
Namun, sayang kontraknya tidak diperpanjang oleh PSSI dan membuat sang Bima Sakti didapuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16 yang akan berlaga di Piala Asia.
Dengan situasi yang terjadi saat ini, namanya muncul sebagai calon pengganti Shin Tae-yong, dan kemungkinan besar akan diduetkan dengan Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Giri, Gigih)(Kompas.com/Suci Rahayu)