Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten tim Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa sangat identik dan selalu dikenal dengan menggunakan nomor punggung 26 dalam karier sepak bolanya.
Sejak pertama kali datang ke Persija, Andritany Ardhiyasa sudah menggunakan nomor punggung 26.
Kendati demikian, kiper yang kini menjadi kapten di Persija dan Timnas Indonesia menyebut nomor punggung 26 bukan nomor favoritnya. Nomor favorit Andritany Ardhiyasa adalah 12.
"Memang saat ini nomor punggung 26 besar dan melekat bersama saya. Sebenarnya, saya itu suka nomor 12," ujar Andritany dalam podcast pribadinya.
Kiper yang akrab disapa Bagol itu memiliki alasan tersendiri mengapa menjadikan nomor 12 sebagai pilihan favoritnya.
Biasanya, sebagian besar orang lebih memfavoritkan tanggal kelahiran sebagai nomor favoritnya.
Berbeda dengan pemikiran tersebut, Andritany memilih menjadikan bulan kelahirannya yakni Desember sebagai angka favoritnya. Bulan Desember dilambangkan dengan bulan ke-12.
"Karena sebagian besar orang lebih senang nomor favorit dari tanggal lahir. Tapi kalau saya favorit berdasarkan bulan kelahiran. Saya lahir buan Desember makanya suka nomor 12," sambungnya.
Nomor punggung 12 sudah sering digunakan Andritany Ardhiyasa ketika memperkuat Timnas Indonesia dari berbagai kelompok umur bertanding.
Seperti diketahui, Andritany sudah menggunakan nomor 12 ketika berlaga di SEA Games 2011, SEA Games 2013, Asian Games 2014, dan Asian Games 2018.
"Saya sudah pakai nomor 12 sejak di timnas tahun 2011 Sea Games di Jakarta pakai nomor 12. Terus Sea Games Myanmar pakai 12 juga, Asian Games 2014 di Korea Selatan pakai 12, terus di Asian Games Indonesia pakai 12. Jadi beberapa event pakai 12," jelasnya.
Lain halnya ketika memperkuat klub, Andritany tidak pernah menggunakan nomor punggung 12 dalam karier profesionalnya.
Saat pertama kali datang ke Persija tahun 2010, kiper berusia 28 tahun itu berencana menggunakan nomor punggung 12.
Namun, setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum The Jakmania saat itu, Tauhid Indra Sjarief atau Bung Ferry, akhirnya nomor punggung 12 tidak jadi digunakan.
Andritany menjelaskan, Bung Ferry melarang menggunakan nomor punggung 12 karena nomor tersebut identik dengan suporter The Jakmania.
Hingga akhirnya, Andritany memilih nomor punggung 26 untuk digunakan bersama tim Macan Kemayoran.
"Ceritanya saat datang ke Persija tahun 2010, sebelum sign kontrak bertemu dengan Bung Ferry (mantan Ketua Umum The Jakmania). Ketemu dia dan bertanya boleh ga pakai nomor 12, dia bilang nomor 12 ga boleh ada yang pakai, karena 12 itu milik Jakmania. Jadi ga ada yang bisa geser Jakmania. Akhirnya pilih nomor 26," ujar Andritany.
Nomor punggung 26 bukan lah baru pertama kali digunakan Andritany di Persija. Sebelumnya, ketika memperkuat Sriwijaya FC tahun 2009-2010 turut menggunakan nomor 26.
Di skuat Laskar Wong Kito, Andritany turut gagal menggunakan nomor punggung 12 karena sudah digunakan oleh kiper utamanya saat itu yakni Ferry Rotinsulu.
"Sebenarnya nomor 26 sudah digunakan sejak di Sriwijaya FC. Kebetulan di musim pertama Sriwijaya ga pakai nomor 12 karena sudah ada Ferry Rotinsulu. Bisa dikatakan dia itu icon Sriwijaya, tidak mungkin saya geser karena dia senior saya."
"Saat pertama kali ke Sriwijaya saya pakai 91, tahun berikutnya saya pakai 26 karena 12 masih ada fery, 26 bertahan sampai sekarang ini di Persija," tutup kiper jebolan Diklat Ragunan tersebut.