TRIBUNNEWS.COM - Trade in antara Barcelona dan Juventus sepertinya akan menghiasi bursa transfer kali ini.
Dua gelandang, Miralem Pjanic serta Arthur Melo akan dibarter.
Barcelona akan melepas Arthur (23 tahun) senilai 80 juta euro sementara kubu Camp Nou bakal mendatangkan Miralem Pjanic (30 tahun) senilai 70 juta euro.
Barcelona memerlukan transfer barter ini terwujud sebelum 30 Juni 2020 agar menyeimbangkan neraca di laporan keuangan mereka.
Selisih 10 juta euro dari transaksi tersebut seharusnya tak berarti banyak bagi kubu Camp Nou.
Namun, di laporan keuangan klub, Barcelona akan mendapatkan surplus hingga 60 juta euro alias sekitar 1 triliun rupiah. Loh, kok?
Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh akun @SwissRamble yang spesialis membahas sisi keuangan di sepak bola.
Baca: Sindiran Gerard Pique Dibalas Sergio Ramos Saat Real Madrid Gusur Barcelona dari Pucuk Klasemen
Kendati sedikit rumit, hal fundamentalnya ada satu:
"Ketika suatu klub membeli pemain, biaya pengeluaran klub tersebut disebar ke beberapa tahun ke depan. Namun, keuntungan dari penjualan pemain akan langsung masuk ke neraca keuangan," cuitnya.
"Klub sepak bola menganggap pemain sebagai aset, sehingga mereka tidak langsung mengeluarkan biaya di tahun pemain itu dibeli tetapi dipecah sesuai panjang kontrak sang pemain lewat amortisasi (penurunan atau pengurangan nilai aktiva tak berwujud)."
Ia menjelaskan bahwa Arthur dibeli dari klub Brasil, Gremio, seharga 30 juta euro dengan kontrak 6 tahun pada Juli 2018.
Alhasil, amortisasi tahunannya adalah 5 juta euro (30 juta euro dibagi 6).
Sehingga, nilai Arthur di neraca keuangan Barcelona berkurang 5 juta euro per tahun.
Setelah dua tahun, nilai Arthur di buku keuangan Barca adalah 20 juta euro.
Baca: Juventus Boyong Arthur Melo, Barcelona Terus Nego Miralem Pjanic