Jika Kante bisa mengunci, dan menutupi pergerakan de Bruyne, secara teoritis aliran serangan City pun
bakal mampet.
Pelatih Chelsea, Frank Lampard kemungkinan memberi tugas khusus kepada Kante untuk fokus membantu lini
pertahan.
Urusan membantu penyerangan bisa dipercayakan kepada dua gelandang lain, Mateo Kovacic, dan
Jorginho, atau bintang mudanya, Mason Mount.
Duel pertama di Stamford Bridge (23/11/19) lalu, Kante gagal menyempurnakan tugasnya setelah de Bruyne
membobol gawang Chelsea diikuti gol Riyad Mahrez untuk membawa kemenangan City 2-1.
Namun, saat itu Kante memang tak fokus ke pertahanan. Terbukti, dia pula yang mencetak gol pembuka di menit
ke-21, meski kemudian timnya kebobolan dua kali.
Yang patut disimak, dalam laga pertama itu The Citizens kalah dalam penguasaan bola, dengan hanya menguasai
bola 46,74 persen.
Baca: Hal Konyol Sekaligus Gila yang Pernah Dilakukan Eks Bintang Chelsea saat Kencan dengan Bintang Porno
Baca: Chelsea Vs Man City - Istirahatkan Pemain Kunci, Juergen Klopp: Pep Main Poker Saja!
Hal yang jarang terjadi menimpa skuat asuhan Pep Guardiola yang sangat mendewakan
penguasaan bola.
Ini menjadi indikasi bahwa lini tengah The Blues memang punya potensi untuk menyulitkan.
Bisa dibilang, hanya Chelsea, dan Liverpool yang bisa menyamai kedalaman City di sektor lini tengah ini.
Kedua tim tampil gemilang usai jeda pandemi corona.
The Blues yang baru memainkan satu laga, menekuk Aston Villa 2-1 lewat gol-gol Christian Pulisic dan Olivier Giroud, yang semuanya tercipta dari assist Cesar Azpilicueta.
Misi The Blues di delapan laga tersisa adalah mempertahankan tiket ke Liga Champions.
Duduk di posisi empat klasemen sementara dengan 51 poin, skuat asuhan Frank Lampard ini diintai Manchester United, dan Wolverhampton dengan selisih lima poin.
City lebih meyakinkan dengan berturut-turut menghajar Arsenal 3-0 dan menghabisi Burnley 5-0.