Tetapi, ketiganya tidak punya kemampuan dinamis untuk saling mengisi celah ketika menyerang, sehingga kerap tercipta jarak yang jauh antara lini serang dan tengah.
ketika membentuk formasi 'diamond' Juventus bermain tanpa identitas yang jelas, dan tidak jarang Bernardeschi, Bentancur dan Matuidi akan bermain sejajar dan nampak tidak efektif karena cenderung rapat dan tidak melebar.
Menghadapi Napoli adalah bukti jelas dari ketidakseimbangan Juventus di lini tengah.
Baca: Dejan Kulusevski Ditantang untuk Membuktikan Dirinya Layak Dibeli Mahal oleh Juventus
Baca: 4 Laga Sulit Beruntun Hadang Lazio, Konsistensi jadi Kunci Raih Gelar Scudetto Liga Italia
Maurizio Sarri paham betapa menakutkannya trisula Napoli, Insigne-Mertens, Callejon dalam menyusun serangan balik,maka dari itu, ia menurunkan Pjanic dan bukan Bernardeschi sejak awal, tujuannya agar jarak antar lini tengah tidak renggang.
Tetapi, itu belum cukup, Gattuso sebenarnya tidak melakukan hal yang istimewa, tetapi, ia menyisipkan sosok Piotr Zielinski, untuk mengisi lini yang masih kosong di daerah pertahanan Juventus.
Juventus, menguasai 54 persen bola berbanding 46 persen milik Napoli, tetapi tendangan ke arah gawang Napoli lebih banyak, dan membuat Buffon pontang panting menyelamatkan gawangnya, 14 tendangan ke gawang berbanding 13 milik Juventus.
Selain itu, Ronaldo sentris juga menjadi faktor utama sulitnya Juventus bermain.
Dengan segala hormat, Ronaldo adalah pemain impian tim manapun yang berlaga di Liga papan atas Eropa.
Tetapi, Sarri gagal mengoptimalkan performa Ronaldo, dan justru memaksakan duet dengan Dyabala ataupun Higuain.
Ini yang membuat Juventus kesulitan dalam bergerak, Ronaldo punya tendensi melakukan tendangan langsung daripada menemukan rekannya di kotak penalti dan melakukan umpan.
Solusinya sebenarnya sudah disiapkan Sarri, datangnya Aaron Ramsey sebenarnya adalah langkah mengakomodasi 'no.10' di belakang Higuain atau Ronaldo, dan bukannya Dyabala.
Selain itu, sosok Rabiot juga solusi atau usaha lain Sarri untuk menutup jarak yang jauh antara lini belakang dan depan.
Juventus,harus segera menemukan Lo Stilo Juve yang hilang musim ini, karena jika tidak, Lazio yang sedang gemilang di bawah asuhan Simone Inzaghi, bisa saja mematahkan hegemoni Si Nyonya Tua musim ini.
Perkiraan susunan pemain