Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, publik sepak bola Indonesia dihebohkan dengan adanya perdebatan yang terjadi antara PSSI dengan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Perdebatan ramai diperbincangkan setelah Shin Tae-yong mengungkapkan permasalahannya itu kepada media di Korea Selatan.
Sejak awal, Shin Tae-yong menginginkan pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas Indonesia U-19 digelar di Korea Selatan.
Baca: Kronologi Konflik Shin Tae-yong dan Indra Sjafri: Sudah Minta Maaf, Diminta ke Luar dari Ruang Rapat
Baca: Kasihan Shin Tae-yong, Mungkin Ada Orang di Balik Layar. . . .
Hal itu sudah dirancang pelatih berusia 51 tahun itu untuk menambah jam terbang pemain Timnas U-19 agar bisa menjalani uji coba dengan lawan yang kualitasnya lebih di atas.
Namun, PSSI tidak mengizinkan TC tersebut digelar di Korea Selatan, dan tetap memerintahkan menjalani persiapan di Jakarta.
PSSI yang diwakili oleh Ketua Umum, Mochamad Iriawan langsung meminta klarifikasi dan penjelasan dari Shin Tae-yong atas pernyataan yang dikeluarkan kepada media Korea Selatan.
Permasalahan tersebut mampu diselesaikan dengan baik setelah adanya komunikasi yang terjalin antara Shin Tae-yong dan Mochamad Iriawan.
Adanya perdebatan yang terjadi di tubuh PSSI membuat pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali bersuara memberikan komentar.
Baca: Cara Iwan Bule Redakan Friksi PSSI dan Shin Tae-yong: Minta Si Pelatih Bicara Lewat Satu Pintu
Pria yang juga menjabat koordinator Save Our Soccer (SOS) itu menilai, perdebatan yang terjadi bisa menghambat ke persiapan Timnas Indonesia U-19.
Permasalahan itu bisa muncul dan menjadi konsumsi di media karena ada pihak-pihak yang sengaja membuat suasananya kembali memanas.
"Pastinya berpengaruh ke persiapan. Kalau Shin Tae-yong itu kan sudah berpengalaman. Sumber masalahnya orang ketiga, itu sumber masalahnya," kata Akmal Marhali kepada TribunJakarta.
Menurut Akmal, perdebatan bisa terjadi antara Shin Tae-yong dengan PSSI karena terjadi miss komunikasi dari keduanya.
Permasalahan lainnya adalah Shin Tae-yong memang belum lancar dan memahami untuk menggunakan bahasa Indonesia.
"Ya itu terjadi karena miss komunikasi, Shin Tae-yong ini kan baru di Indonesia jadi keterbatasan bahasa jadi masalahnya. Yang mempengaruhi Shin itu orang-orant yang pertama kali mendatangkannya ke sini," tambahnya.
Beruntung, semuanya bisa diselesaikan dengan baik setelah Iriawan melakukan pertemuan khusus dengan Shin Tae-yong.
"Akhirnya bisa langsung diselesaikan dengan cepat. Kuncinya itu kemarin di Pak Iwan Bule berbicara sama Shin, semuanya bisa selesai," tutupnya.