Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiper tim Liga 2, Sulut United, Rizky Darmawan mengaku senang dengan adanya keputusan terbaru dari PSSI perihal aturan pemberian gaji kepada pemain dan pelatih di Liga 2.
PSSI memang sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terbaru untuk melanjutkan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2, pada bulan Oktober 2020.
Dalam SK terbaru PSSI, salah satu poin dalam isi surat tersebut berisikan tentang pembahasan perubahan nilai kontrak Liga 1 dengan kisaran 50 persen.
Sementara, tim Liga 2 meimimal mendapatkan sebesar 60 persen atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) di daerah klubnya masing-masing.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding pada saat kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dihentikan force majeure akibat pandemi Covid-19.
PSSI mempersilahkan tim kontestan Liga 1 dan Liga 2 memberikan gaji sebesar 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020.
Kiper yang akrab disapa Tompel itu mengatakan, adanya aturan terbaru dari PSSI membawa angin segar bagi dirinya serta teman-teman lainnya di Liga 2.
Sebab, selama kompetisi dihentikan hanya mengandalkan gaji dari pihak klub yang dibayar sebesar 25 persen untuk bertahan hidup.
"Iya, kalau kemungkinan 60 persen sudah alhamdulillah sekali. Tapi perlu diingat, ga semua pemain kan mempunyai nilai sama di kontraknya," kata Rizky.
Tak jarang, kiper berusia 26 tahun itu harus merogoh tabungan pribadinya untuk memberikan makan kepada keluarganya.
Menurut Rizky, pendapatannya saat ini sangat mencukupi dan tidak sebanding jika harus disandingkan dengan para pemain di Liga 1.
Sebab, perbedaan nilai kontrak antara tim Liga 1 dan Liga 2 sangat jomplang dan terpaut jauh.
"Perlu diketahui juga, memang kontrak kami di Liga 2 tidak sama dengan kontrak di Liga 1," tegasnya.
"Kasarnya bisa dibilang gaji 100 persen Liga 2 aja ga seberapanya pemain Liga 1. Makanya jauh lah kalau dibandingin," sambungnya.
Rizky menerangkan, gaji yang diterima pemain Liga 2 sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Sudah beberapa bulan ini, kami terima gaji 25 persen dari bulan April. Tapi kami Maret masih full karena masih ada pertandingan dan latihan. Perlu digaris bawahi, kita 25 persen sebesar apasih tim Liga 2," ucap Rizky.
Terlebih, wacana terbaru dari PSSI adalah menggulirkan Liga 2 pada bulan Oktober 2020 dengan menggunakan format home turnament.
Dengan kata lain, perjalanan tim Liga 2 dalam berkompetisi tidak akan seperti tim di Liga 1. Kompetisi Liga 2 hanya ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2020.
"Nah itu dia, kalau Liga 1 kemungkinan selesai Februari, berarti kita Liga 2 harus stop pemasukan dengan gaji segitu. Sangat jauh lah," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan kiper Persija Jakarta itu belum mendapatkan panggilan dari manajemen Sulut United untuk kembali menjalani latihan.
Manajemen Sulut United masih mempersiapkan segalanya, sebelum memanggil pemain untuk berkumpul.
"Kalau keputusan lanjutan kami belum tahu, karena belum ada meeting lagi antara pemain dengan manajemen (Sulut United)," pungkasnya.
Para pemain Sulut United masih berada di daerahnya masing-masing, sembari menunggu perkembangan terbaru mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 2020.f