TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak empat klub Liga 1 dikabarkan menolak dilanjutkannya Liga 1 2020 atas alasan kesehatan karena bergulir di tengah pandemi Covid-19 hingga minimnya finansial klub.
Satu di antara klub yang disebut menolak kelanjutan Liga 1 2020 adalah Persita Tangerang.
Namun, Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, menegaskan pihaknya bukan menolak kelanjutan Liga 1 2020, tetapi lebih pada menunggu situasi hingga Agustus.
Baca: Liga 1 2020 Berpusat di Pulau Jawa, 18 Tim Peserta Bebas Tentukan Homebase
Baca: Empat Klub Tolak Liga 1 2020 Berlanjut, Ini Langkah PT LIB Selaku Operator Kompetisi
Baca: Empat Klub Tolak Liga 1 2020 Dilanjutkan, Arema FC: Subsidi Bisa Dibagi ke Tim Yang Ikut
Persita Tangerang sebelumnya dikabarkan menjadi salah satu klub Liga 1 yang menolak dilanjutkannya kompetisi pada Oktober mendatang.
Persita Tangerang berdiri bersama dengan Barito Putera, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan Persipura Jayapura.
Kabar itu mencuat setelah PSSI memutuskan Liga 1 2020 dilanjutkan pada Oktober mendatang seiring dikeluarkannya surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020.
Menanggapi adanya kabar tersebut, pihak manajemen Persita langsung memberikan respons.
I Nyoman Suryanthara mengatakan bahwa sebetulnya Persita masih pada keputusan awal yang ingin kompetisi Liga 1 dilanjutkan.
Baca: Sikap Persipura Soal Lanjutan Liga 1 2020: Siapa yang Jamin Kalau Penonton Masuk ke Lapangan?
Baca: Persipura Wanti-wanti, Jangan Sampai Liga 1 2020 Jadi Klaster Baru Covid-19
Tetapi, untuk keputusan tersebut, Persita mengaku masih akan meraba situasi atau keadaan lebih dulu terkait perkembangan pandemi virus corona (COVID-19).
Manajemen Persita Tangerang tak ingin mengambil risiko untuk skuadnya sampai ada keputusan pasti dari pemerintah atau Gugus Tugas COVID-19.
"Intinya Persita bukan menolak, tetapi kami konsisten dengan pendapat saat virtual meeting beberapa waktu yang lalu," kata I Nyoman Suryanthara kepada wartawan.
Tim berjulukan Pendekar Cisadane itu mengaku akan menunggu sampai Agustus mendatang.
Jika dipastikan aman, manajemen bersedia mengumpulkan pemain.
"Intinya kami setuju Liga 1 dilanjutkan pada Oktober, tetapi kami lihat dulu bagaimana situasi sampai Agustus nanti," ucapnya.
Suryanthara tak lupa meminta agar PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) segera mengeluarkan regulasi yang pasti agar bisa mempersiapkan tim.
Ia juga menyampaikan bahwa Persita sebetulnya ingin format Liga 1 diubah seperti turnamen Piala Presiden.
Menurutnya dengan begitu jumlah pertandingan akan lebih sedikit dan ia menyatakan bahwa ide tersebut sudah disampaikan pada rapat bersama PSSI.
"Kami ingin format berubah. Kalau liga dilanjutkan sampai Februari dengan kompetisi penuh selama lima bulan, hal itu juga sudah diterangkan perhitungan pertandingannya. Kondisi itu sangat berisiko buat kami," tuturnya.