Namun sayang, tembakan pemain 30 tahun itu masih melambung di atas mistar gawang Sassuolo.
Sassuolo yang juga berjuluk Neroverdi balas melangsungkan serangan.'
Permainan satu dua sentuhan yang diperagakan klub penghuni posisi di klasemen Liga Italia itu membuat lini belakang Elang Ibu Kota kedodoran.
Kedua tim menerapkan skema yang sama ketika kehilangan penguasaan bola, yakni melakukan high pressing.
Cepatnya perpindahan bola membuat tensi pertandingan berlangsung tinggi.
Kedua tim tidak eprnah melakukan delay dalam hal penguasaan bola.
begitu bola dikuasia, skema serangan cepat langsung dilakukan oleh Lazio maupun Sassuolo.
Memasuki menit ke-23, Sassuolo lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Serangan demi serangan banyak dilancarkan oleh Neroverdi.
Keasyikan menyerang, Sassuolo kecolongan gol lewat lesakan Luis Alberto.
Ia berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-33, memanfaatkan kemelut didepan gawang tim tamu.
Tertinggal satu gol, Sassuolo tampil lebih beringas.
Serangan demi serangan dilancarkan oleh Jermi Boga dkk.
Kendati demikian, Lazio bukannya tanpa peluang untuk menggandakan keunggulan.