Tetapi, menghadapi Brighton and Hove dan Bournemouth merupakan laga yang paling menjelaskan peran vital Matic.
Di laga menghadapi Brighton and Hove, semua mengingat sepakan jarak jauh Bruno Fernandes dan satu gol nya yang meniru skema Cristiano Ronaldo di gol ketiga.
Link live streaming
Tetapi Opta mencatat, Bruno Fernandes kehilangan 7 kali penguasaan bola, setelahnya ada Paul Pogba dengan 6 kali kehilangan penguasaan bola, satu-satunya alasan Manchester United tidak kebobolan melalui serangan balik, adalah sosok Matic.
Ia melakukan 14 intersep dalam laga menghadapi Brighton, mencatatkan 81 kali umpan dengan prosentase kesuksesan mencapai 93 persen.
Prosentase, jumlah umpan dan jumlah intersep Matic adalah yang tertinggi di laga tersebut, bahkak 45 dari 81 umpan tersebut diantaranya adalah umpan di daerah pertahanan Brighton, permainan Matic sangat membantu Manchester United dominan.
Laga menghadapi Brighton juga menjadi bukti betapa vitalnya peran Matic, Setan Merah bisa saja mencatatkan nir bobol andai Eric Bailly dan Harry Maguire tidak mengalami brain fart, dan membuat MU kebobolan dari jarak dekat dan titik penalti.
Matic kembali jadi sosok vital, ia melepaskan 70 kali umpan dengan prosentase 90 persen sukses, Catatan ini menjadi terbanyak kedua di tim setelah Maguire (81 umpan,90 persen sukses).
Secara permainan Nemanja Matic mungkin tidak se-eksplosif Pogba atau Bruno Fernandes, tetapi Nemanja Matic adalah sosok yang dibutuhkan Manchester United di lini tengah.
Permainan Matic sederhana, ia menjadi pemain pertama yang menerima umpan dari pemain belakang Manchester United, dan juga menjadi pemain pertama yang harus merebut bola ketika Setan Merah kehilangan penguasaan.
Jika melihat di semua pertandingan Manchester United, Matic akan berada tepat di mana bola dikuasai, entah di kanan, kiri atau tengah, tak jarang, ia seperti induk yang mengawasi anaknya menguasai bola, dan dengan tenang akan kembali merebut bola ketika pemain tersebut kehilangan bola.
Dan peran sederhana Matic juga yang membuat Manchester United nyaman menguasai bola, pemain Setan Merah lebih percaya diri dengan kehadiran Matic, dengan Luke Shaw dan Aaron wan-Bissaka juga seolah berani membantu penyerangan, bahkan menghadapi Brighton and Hove, wan Bissaka memiliki heat map lebih banyak di daerah pertahanan lawan dibandingkan di daerahnya, ini tidak lepas dari adanya sosok Matic.