"Pada saat ini merupakan langkah yang sulit dipercaya dan inilah yang paling kita sukai karena kita dapat melihat betapa bagusnya kita dan kita dapat menghadapi tantangan ini dan bersaing melawan lawan seperti itu," tutup Hasenhuttl.
Saar ini, Manchester United menikmati rentetan kemenangan yang membuat mereka terus menempel Chelsea dan bersaing memperebutkan posisi empat besar di klasemen Liga Inggris.
Semua memuji kecerdasan Solskjaer meramu Paul Pogba-Bruno Fernandes untuk bermain bersama, selain itu, makin kompaknya penampilan Marcus Rashford-Anthony Martial-Mason Greenwood di lini depan.
Yang menarik, di tengah performa apik Manchester United, jajaran manajemen Setan Merah memberikan kontrak 3 tahun kepada gelandang gaek mereka, Nemanja Matic.
Baca: Prediksi Brighton and Hove vs Liverpool di Liga Inggris, Graham Potter Bandingkan The Reds dengan MU
Baca: Bruno Fernandes Jadi Jimat Keberuntungannya Manchester United
Baca: Manchester United Diberikan Batas Waktu untuk Rampungkan Transfer Jadon Sancho
Manchester United memiliki kebijakan sangat ketat untuk memberikan kontrak untuk pemain berusia 30 tahun ke atas, jika karena bukan kualitas, maka tidak mungkin Matic mendapatkan kontrak 3 musim di usianya yang mencapai 31 tahun saat ini.
Dan memang bukan tanpa alasan Manchester United memberikan kontrak jangka panjang kepada gelandang asal Serbia tersebut.
Namanya sempat akan disingkirkan di akhir musim usai penamplian apik Scott McTominay dan Fred, yang praktis membuat nama sang pemain tersingkirkan.
Lalu apa yang membuat Nemanja Matic kembali jadi andalan Manchester United usai Liga Inggris kembali digelar di tengah pandemi.
Semua memuji penampilan apik Anthony Martial dan Marcus Rashford dalam laga menghadapi Sheffield United, yang nyaris tidak dilihat adalah 2 dari 4 gol Manchester United saat itu bermula dari Nemanja Matic yang sukses merebut bola dari penguasaan pemain The Blades.
Menghadapi Norwich City di FA Cup, Matic diisitirahatkan dan menurunkan duo Scott McTominay dan Fred, hasilnya? Todd Cantwell selalu dengan mudah bisa melakukan akselerasi ke tengah, dan gol tunggal Norwich City tidak lepas dari Fred yang terlambat menutup ruang tembak Cantwell.
Manchester United lebih stabil ketika Matic masuk, dan beruntung gol dari Maguire sukses meloloskan Setan Merah ke Semifinal.
Tetapi, menghadapi Brighton and Hove dan Bournemouth merupakan laga yang paling menjelaskan peran vital Matic.
Di laga menghadapi Brighton and Hove, semua mengingat sepakan jarak jauh Bruno Fernandes dan satu gol nya yang meniru skema Cristiano Ronaldo di gol ketiga.
Tetapi Opta mencatat, Bruno Fernandes kehilangan 7 kali penguasaan bola, setelahnya ada Paul Pogba dengan 6 kali kehilangan penguasaan bola, satu-satunya alasan Manchester United tidak kebobolan melalui serangan balik, adalah sosok Matic.