Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih kepala Persija Jakarta, Sergio Farias belum mendapatkan informasi dari manajemen klubnya untuk membahas persoalan gaji.
Belum adanya kejelasan kontrak serta pembayaran gaji dari manajemen Persija membuat pelatih berkebangsaan Brasil itu mulai resah.
Sergio Farias menginginkan manajemen Persija segera menghubunginya untuk melakukan negosiasi ulang kontrak dan gajinya.
Terlebih, dalam waktu dekat kompetisi sepak bola Liga 1 akan segera bergulir pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian manajemen Persija Jakarta untuk lebih peduli kepada pemain, pelatih, dan ofisial di tim.
Sebelumnya, PSSI turut mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terbaru bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Salah satu poin dalam isi surat tersebut adalah pembahasan tentang perubahan nilai kontrak Liga 1 dengan kisaran 50 persen.
Sementara, tim Liga 2 sebesar 60 persen atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) di daerah klub masing-masing.
Aturan gaji itu baru akan berlaku pada satu bulan sebelum kompetisi dimulai pada September, sampai Liga 1 berakhir.
Namun, pada bulan Juli dan Agustus tidak disebutkan secara rinci aturan gaji kepada seluruh elemen di tim sepak bola Liga 1 2020.
Farias berharap segera mendapatkan kepastian dari manajemen Persija dalam membahas kontrak kerjanya di sisa pertandingan Liga 1 2020.
"Kontak langsung dengan pelatih harus dilakukan melalui manajer (Bambang Pamungkas), ini belum terjadi,” kata pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias.
Lebih lanjut, Sergio Farias enggan mengungkapkan kontrak kerjanya secara rinci kepada publik sepak bola di Indonesia.