Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Resmi memiliki bus baru tentu membuat skuat Pendekar Cisadane, julukan Persita Tangerang berbahagia.
Dengan adanya bus milik sendiri, otomatis akan memangkas biaya transportasi Persita saat berlaga khususnya di wilayah Jawa.
Namun, adanya bus baru tak melulu soal rasa senang dan bahagia. Asisten pelatih Persita Tangerang, Wiganda Saputra mengatakan ada rasa dilema dibalik kebahagiaan skuadnya.
"Ada bus baru pasti kami senang, tapi ibarat buah simalakama, kami harus hati-hati dalam menggunakannya," ungkap salah satu pendamping Widodo Cahyono Putro di Persita ini.
Dalam perjalanannya bersama Persita, Wiganda cukup memahami kondisi suporter di Indonesia, sehingga mengatakan hal seperti itu. Tak jarang bus pemain terkena intimidasi di perjalanan.
Satu kenangan yang masih membekas di ingatan Wiganda adalah saat tahun 2004 lalu, dimana Persita melakukan laga uji coba di daerah Ciputat.
"Dulu Persita menggunakan bus ungu ya. Dan saat perjalanan, ada anak kecil yang membawa samurai (pedang) dan mengarahkannya ke kami yang di dalam bus. Itu satu alasan mengapa kami harus berhati-hati," tambahnya.
Tak hanya itu, ia was-was pada aksi pelemparan batu jika melewati beberapa daerah suporter lain.
Wiganda mengakui, banyak kelompok suporter yang berada di Tangerang, dan ia tak dapat menjamin semuanya berdampingan secara damai, sehingga menurutnya kewaspadaan lebih baik.
"Misalnya kalau ke Jakarta nantinya milih malam saja. Kalau tidak pakai yang lain. Cari amanlah," tutupnya.