Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Jakarta United FC, Aji Bintara turut berkomentar tentang aksi salah satu mantan pemainnya yang menginjak wasit di salah satu laga final bertajuk fun football di Stadion Patriot Cakrabaga, Bekasi hari Minggu lalu.
Nager Dumatubun nama sang pemain adalah mantan kapten JUFC-panggilan akrab Jakarta United FC musim 2019 lalu.
Tidak membela atau melindungi mantan kapten, Aji mengatakan sosok Nager selama di JUFC selalu menunjukkan sikap yang bagus, etos kerja baik, dan loyal terhadap klub.
"Di pertandingan-pertandingan resmi kami di musim lalu, dia bahkan tak pernah dihukum kartu merah (bisa dicek di data laga-laga Asprov DKI Jakarta)," buka Aji kepada Warta Kota, Rabu (15/7/2020).
Menurut Aji, insiden penginjakan wasit oleh Nager di hari Minggu lalu harus dilihat dari banyak persepsi khususnya prosedur kompetisi, baik pemilihan wasit maupun jaminan keamanan.
Selain itu, Aji mengatakan kurang setuju jika komisi disiplin PSSI DKI Jakarta menjatuhkan hukuman tak bisa bermain lagi di sepak bola.
"Saya kira hukuman ‘black list’ ataupun sanksi tak dapat bermain di Liga 3 lagi terlalu berat. Saya ambil contoh kasus tendangan Roy Keane ke Alf Inge Haaland, yang sampai mematikan karir Haaland kala itu, Roy Keane dihukum tapi tidak di black list, dan karirnya tetap lanjut," tambah Aji.
Aji berharap pihak Komisi Disiplin PSSI DKI Jakarta dapat mengambil keputusan melalui perspektif yang lebih luas, objektif dan seimbang.
Ada pun sebelumnya, Nager terlibat insiden kurang terpuji, yaitu menganiaya wasit pertandingan akibat tidak menerima keputusan sang pengadil lapangan.
Saat itu, Nager bermain untuk Champas FC dan melawan Yutaka.