TRIBUNNEWS.COM - Arsenal akan menghadapi Manchester City dalam Semifinal Piala FA yang akan digelar Minggu (19/7/2020) Pukul 01.45 WIB.
Laga yang digelar di Wembley ini akan menentukan nasib keduanya untuk memperoleh gelar musim ini.
Pertandingan ini juga menjadi menarik dengan adanya duel taktik dua maestro, Mikel Arteta dan Pep Guardiola.
Baca: Manchester United (MU) vs Chelsea Piala FA: Lampard Waspadai Dua Keunggulan Setan Merah
Baca: Manchester United & Chelsea Amankan Tiket Liga Champions, Leicester Cukup Liga Malam Jumat
Baca: Jelang Arsenal vs Manchester City Piala FA, Kondisi Pemain, H2H, dan Prediksi Line-up
Semifinal FA Cup mempertemukan antara dua tim yang sedang 'sakit' di Liga Inggris.
Manchester City harus mengakui mereka kalah dalam perburuan gelar juara dari Liverpool.
Sedangkan Arsenal harus gigit jari usai dipastikan gagal merebut tiket ke Liga Champions.
Aroma optimisme datang dari kubu Arsenal, sang pelatih sudah mengibarkan bendera perang dan yakin Manchester City bisa dikalahkan.
"Kami tentu akan berusaha menampilkan yang terbaik, dan seperti semua tim, mereka tentu memiliki kelemahan," buka Arteta di laman resmi klub.
"Tetapi, yang harus kami perhatikan adalah kemampuan kami menampilkan yang terbaik, ini adalah bagian dari permainan, dan seperti laga nanti, kami akan melakukan hal yang sama," ujar mantan pemain Everton ini.
Optimisme melambung usai Arsenal sukses mengalahkan Liverpool di laga terakhir Liga Inggris.
Mikel Arteta menyoroti bagaimana Liverpool dan Manchester City memiliki bentuk permainan yang berbeda, tetapi ia yakin kemenangan atas The Reds akan sangat positif bagi anak asuhnya.
"Itu tidak mudah (menghadapi Liverpool) karena mereka tim yang dominan, jadi saya sangat senang dengan hasil yang kami dapatkan.
Mereka akan menjadi permainan yang sangat berbeda dan itu akan terjadi besok juga (menghadapi Manchester City), Anda tidak bisa berharap menjadi dominan selama 90 menit, Saya juga tidak ingin bertahan dalam selama 90 menit.
"Kami akan memiliki momen kami juga dan Anda tahu betapa pentingnya dalam pertandingan besar dan dalam kompetisi ini untuk membuat keputusan yang tepat, Saya berharap bukan game yang serupa tetapi tingkat kesulitannya lagi akan sangat, sangat tinggi," lanjut mantan kapten Arsenal ini.
Di kubu Manchester City, mereka memang telah meraih gelar Piala Carabao, tetapi, gagal di Liga Inggris, tentu akan berusaha ditebut oleh anak asuh Pep Guardiola dengan merebut Piala FA.
Pep Guardiola menyebut laga ini sebagai 'final kepagian' yang harus dihadapi timnya.
Mantan pelatih Barcelona ini menyebut, laga ini sekaligus mempersiapkan timnya jelang laga panas kala bersua Real Madrid di Liga Champions.
"Ini adalah final, mentalitas bermain dan bukan lagi taktik," buka Pep Guardiola.
"Akan sangat membantu dengan pertandingan ini sebagai persiapan mengahdapi Real Madrid," lanjutnya.
Pep Guardiola juga memperhatikan pertandingan lainnya, dengan Manchester United vs Chelsea akan menjadi laga semifinal kedua.
Tetapi, lebih lanjut, Pep fokus dengan pertandingan yang dihadapinya, dan tidak memperdulikan kemungkinan derby Manchester pada laga final.
"United harus mengalahkan Chelsea dan kami harus mengalahkan Arsenal dan tidak ada yang mudah," ujarnya.
“Aku bahkan tidak berpikir selama satu detik tentang ini. Saya banyak berjuang dengan semifinal.
"Final lebih mudah bagiku, aku menanganinya jauh lebih baik." tutup Pep.
Kedua pelatih sangat memperhatikan pertandingan ini secara detail, dan persiapan kedua pelatih adalah cara terbaik menggambarkan sebuah tim terbentuk dengan struktur pemainan yang baik.
James Montague, sempat menyebut permainan Arsenal dan Manchester City mirip seperti teori arsitektur, Tensile structure.
Tensile Structure mudahnya adalah sebuah struktur dengan membran yang kuat sebagai pengisinya.
Inilah permainan Pep dan Arteta, keduanya memiliki cara bermain dengan struktur yang apik di bagian terluar, tetapi padat di lini tengah.
Ini yang berusaha diaplikasikan oleh Arteta kala pertama datang ke Arsenal, ia menggeser Dani Ceballos dan juga membuat Guendouzi lebih disiplin.
Sedangkan di Manchester City, musim lalu, mereka lebih banyak memainkan permainan dari kedua sayap memanfatkan kecepatan Raheem Sterling, atau Leroy Sane.
Saat ini, cideranya Sane pada awal musim, membuat Pep lebih bertumpu kepada akselerasi Kevin de Bruyne untuk membawa bola, membuat permainan Manchester City lebih mudah terbaca.
Meski memiliki filosofi permainan yang sama, tetapi secara taktikal, keduanya memiliki kiblat yang berbeda.
Arsenal di bawah Mikel Arteta memiliki pakem 3-4-3 atau 3-5-2 dan akan bertransformasi menjadi 3-2-1-2-1 ketika menyerang dan 5-3-2 ketika bertahan.
Mikel Arteta menitikberatkan kepadatan dan kekompakan di lini tengah, taktik inilah yang sulit membuat Liverpool sulit mendapatkan peluang terbuka.
Sedangkan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola dengan skema 4-3-3, dengan memberikan izin kepada fullback naik hingga sepertiga pertahanan lawan.
Ini akan menarik, dengan Mikel Arteta merupakan mantan asisten pelatih Pep Guardiola, tetapi memiliki skema berbeda dengan sang guru.
Maka, pertandingan ini akan menjadi adu kematangan taktik dan kecerdasan antara dua pelatih dengan satu filosofi tetapi 2 skema berbeda..
Dan siapapun yang menang, bisa dipastikan kita akan menyaksikan sebuah permainan sepak bola menyerang nan atraktif.
Perkiraan susunan pemain
Arsenal
Emiliano Martinez; Kieran Tierney, David Luiz, Rob Holding; Cedric Soares, Granit Xhaka, Lucas Torreira, Bukayo Saka; Aubameyang, Pepe, Lacazette
Manchester City
Ederson; Joao Cancelo, Aymeric Laporte, E. Garcia, Zinchenko; Kevin de Bruyne, Ikay Gundogan, Rodri ; Raheem Sterling, Gabriel Jesus, Bernardo Silva
(Tribunnews.com/Gigih)