"LIB belum mendapatkan kepastian izin dari pihak yang berwenang di Yogyakarta. LIB baru berencana akan melihat situasi di Yogjakarta," jelas Candra Wahyudi.
Pun demikian dengan penerapan protokol kesehatan, terutama kewajiban melakukan tes swab kepada seluruh personel klub dalam durasi 14 hari sekali.
"Hanya, teknis pelaksanaan dan pembiayaannya belum jelas siapa yang menanggung," kata Candra.
Tak kalah penting, dijelaskan Candra, soal hak komersial. Dimana PT LIB sebelumnya menjanjikan nominal Rp 800 juta per bulan, mulai September sampai Februari 2021.
"Klub-klub meminta lebih, minimal Rp 1,2 Miliar sebagai kompensasi tanpa penonton," kata Candra.
Karena belum ada keputusan final, Candra sampaikan, dalam waktu dekat PT LIB akan mengagendakan pertemuan secara langsung.
Dengan hasil ini, sementara keputusan PT LIB menggelar kembali kompetisi Liga 1 pada 1 Oktober mendatang seperti surat bernomor 244/LIB-COR/VII/2020 belum pasti bisa dijalankan.
"Tidak ada keputusan final dalam meeting kemarin. LIB berjanji membahas semua masukan klub dan akan menggelar pertemuan lagi secara tatap mata langsung maksimal 10 hari mendatang," pungkas Candra. (Khairul Amin/Putra Dewangga/persebaya.id/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di Surya.com dengan judul BERITA PERSEBAYA Populer Hari ini: Bonek Se-Indonesia Bagi Masker, Bima Sakti Puji Pemain Bajul Ijo