Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski sudah memiliki Liverpool sebagai kampiun Liga Inggris 2019 – 2020, persaingan di kompetisi Premier League masih seru diikuti.
Pekan terakhir bakal menyajikan pertandingan bak final.
Pasalnya, kini Chelsea, Manchester United, dan Leicester City yang berada di peringkat tiga, empat dan lima tengah memperebutkan jatah tiket Liga Champion.
Baca: Pekan Terakhir Liga Inggris: Pertaruhan Manchester United, Leicester, & Chelsea untuk Liga Champions
Apalagi hingga pekan ke-37 MU dan Chelsea punya poin sama 63, sedangkan Leicester yang berada di peringkat kelima mengoleksi 62 poin.
Pertandingan layaknya final terjadi di laga Leicester City Vs Manchester United yang akan bergulir di King Power Stadium pada Minggu malam waktu setempat.
Kedua tim pastinya akan mengerahkan kemampuan maksimalnya agar bisa finis di empat besar – tiket Liga Champions.
Baca: Jude Bellingham Pilih Dortmund, Solskjaer Sebut Manchester United Jago Cetak Wonderkid
Menanggapi serunya partai pamungkas ini, Ketua Umum suporter Manchester United Indonesia (Indonesian Red Army), Oppi Imam Hanafiah tetap optimis tim kebanggaanya bisa melaluinya dengan kemenangan.
Meski dinilainya agak sulit mengingat dua laga terakhir Setan Merah tak mendapatkan hasil kemenangan.
“Kalau lihat dari dua pertandingan terakhir kan MU agak tidak pede ya, tapi kami tetap optimis ya bisa menang lawan Leicester. Cuma ya itu dari dua pertandingan kan Maguire jauh dari yang kita harapkan apalagi nanti lawan mantan klubnya sendiri. Nah itu jadi beban buat dianya,” kata Oppi saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/7/2020).
“Cuma di satu sisi kami optimis karena MU punya trio penyerang yang sekarang sudah kebentuk banget, saya kira itu yang buat kami pede MU bisa obrak-abrik Leicester,” sambungnya.
Lebih lanjut, Oppi mengatakan Leicester yang dipimpin Brendan Rodgers pastinya tidak akan bermain biasa saja.
Bahkan ia menilai, Leicester bakal bermain lebih buas ketika bertemu dengan tim-tim besar, begitu pun dengan MU nanti.
Dengan begitu ia memprediksi MU hanya bisa menang dengan margin satu gol saja.
“Satu sisi, itu Leicester kan kondisi di mana pelatihnya yang sangat ngotot sekali. Kalau lawan tim-tim besar itu suka kasih perlawanan yang hebat juga. Nah, kalau pun menang MU hanya selisih satu gol saja, tidak terlalu jauh,” pungkasnya.