Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kalau memang ini jalan terbaik, saya iklhas," buka Elok Damayanti, istri almarhum Satia Bagdja Ijatna, Selasa (4/8/2020) pagi.
Ia mencoba mengenang beberapa momen sebelum kepergian sang suami tercinta.
Minggu lalu, Satia mengalami sesak. Pihak keluarga menggangap penyakit asma yang diderita oleh Satia 30 tahun lalu kambuh, sehingga membawanya ke rumah sakit terdekat dari rumah.
Padahal sebelum sakit, Satia merawat dirinya (Elok Damayati) yang terkena penyakit tifus hingga sembuh.
"Setelah saya sembuh, bapak tidak enakan. Rabu lalu, sebelum Idul Adha, kami bawa ke IGD dengan mobil. Bapak memakai oksigen. Tapi bapak tidak mau dirawat karena ada ketakutan pada pandemi Covid-19 sekarang ini, sehingga kami putuskan untuk pulang," tambah Elok.
Namun, kondisi sesak yang dialami Satia kembali kambuh Kamis (30/7/2020) selesai salat subuh, sehingga kembali dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Saya melihat bapak sesak dan kesakitan. Dalam hati saya, 'ya Tuhan, kalau memang ini untuk menghancurkan dosa-dosanya, saya ikhlas dia harus melewatinya'," tambahnya.
Hari berikutnya, perasaan dan pikiran campur aduk dialami oleh Elok, melihat kondisi sang suami serta dirinya yang juga baru sembuh dari tifus.
Ia pasrah dan menyerahkan semuanya ke yang kuasa.
Minggu (1/8/2020) pihak keluarga memutuskan membawa Satia ke RS. Hermina, Bekasi.
"Satu hari disini, saya diberi kabar kondisi bapak sudah menurun. Itu siang, sebelum bapak meninggal. Saat itu, saya sudah ikhlas," tambahnya.
Pihak keluarga pun menyetujui protokol Covid-19 yang diterapkan di rumah sakit tersebut, sehingga ketika menghembuskan nafas terakhir, jenazah tidak bisa dibawa pulang ke rumah, melainkan langsung di makamkan.