News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Transfer

Air Mata Bonaventura Saat Datang dan Berpamitan dari AC Milan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Giacomo Bonaventura meninggalkan AC Milan setelah membela klub itu selama 6 tahun.

TRIBUNNEWS.COM - Air mata mengiringi Giacomo Bonaventura saat datang ke AC Milan.

Kini, tangis juga terjadi saat dia resmi berpamitan ke AC Milan.

Giacomo Bonaventura direkrut AC Milan pada jam-jam terakhir bursa transfer musim panas 2014.

Baca: Kartu Joker AC Milan Resmi Hengkang, Dirumorkan ke Klub yang Dilatih Filippo Inzaghi

Agennya ketika itu, Giocondo Martorelli, mengonfirmasi bahwa Giacomo Bonaventura menangis ketika menandatangani kontrak.

"Dia menangis waktu membubuhkan tanda tangan karena transfer ini adalah realisasi dari mimpi terbesarnya," kata sang agen seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.

Giacomo Bonaventura kemudian segera menjadi kesayangan tifosi AC Milan.

Baca: Sang Legenda Kembali, Nelson Dida dan Andrea Pirlo Punya Peran Baru untuk AC Milan dan Juventus

Gelandang AC Milan, Giacomo Bonaventura (AP Photo/Antonio Calanni)

Penampilan gigih, determinasi, kedisiplinan, dan kesediaan serta kecakapannya bermain di banyak posisi langsung merebut hati Milanisti.

Dalam masa-masa sulit AC Milan ketika itu, Bonaventura mungkin menjadi satu-satunya pemain yang tidak pernah dikritik tifosi dan media.

Bonaventura menjadi pemain fundamental di AC Milan selama musim 2014-2015 dan 2015-2016.

Sayang, cedera kemudian menghantui Bonaventura pada 2016-2017 dan 2018-2019.

Kesempatan bermainnya menjadi terbatas dan akhirnya pemain kelahiran 22 Agustus 1989 ini tersingkir dari tim utama.

Pada akhir musim 2019-2020, kontraknya habis dan AC Milan tidak memperpanjangnya.

Baca: Tiga Langkah Wajib AC Milan Guna Mampu Bersaing dengan Juventus di Perburuan Scudetto Musim Depan

Giacomo Bonaventura (youtube)

Laga pamungkas Liga Italia menghadapi Cagliari pada 1 Agustus lalu pun menjadi momen yang emosional bagi Bonaventura.

Bonaventura menangis setelah pertandingan tersebut selesai.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini