News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Sergio Farias bilang Sepakbola di Asia Tenggara Masih Kurang di Banyak Aspek

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sergio Farias

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias mengungkapkan kesulitan saat menjadi pelatih diberbagai negara di dunia.

Sergio Farias sudah banyak dipercaya oleh tim-tim di Amerika Selatan serta banyak juga berkecimpung di sepak bola Asia.

Tercatat, pelatih berusia 53 tahun itu sudah mulai aktif menjadi pelatih sejak tahun 1993, dan tim pertamanya itu Sao Mateus.

Sergio Farias mulai menunjukan jati dirinya di sepak bola Asia pertama kali pada tahun 2005 dan langsung menahkodai tim papan atas Korea Selatan, Pohang Steelers.

Di tim tersebut, Sergio Farias berhasil mempersembahkan gelar juara K-League 1 2007, Piala FA Korea Selatan 2008, Piala Liga Korea Selatan, dan Liga Champions Asia 2009.

Sergio Farias saat ditemui di Stadion Soemantri, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020) (TribunJakarta/Wahyu Septiana)

Selama kurang lebih sepuluh tahun berkelana, Sergio Farias telah menangani sembilan klub berbeda dari beberapa negara yang berbeda yakni Arab Saudi, China, Brasil, Thailand, India, Sudan, Mesir, dan kini Indonesia.

Sergio Farias menyadari terdapat kesulitan dan rintangan tersendiri bagi seorang pelatih asing yang baru saja mengunjungi negara berbeda.

Menurut Farias, hal mendasar yang menjadi perhatiannya yaitu harus bisa memahami dan mengerti budaya lokal dari tim barunya.

Untuk itu, seorang pelatih asing perlu cepat beradaptasi agar muda memimpin tim barunya.

Sergio Farias Saat memberikan instruksi dari pinggir lapangan (dok. Persija Jakarta)

Tak hanya itu, kesulitan pelatih asing lainnya harus menghormati segala sesuatu yang baru ditemuinya.

Dua hal tersebut menjadi faktor kunci bagi seorang pelatih asing agar cepat beradaptasi.

"Kesulitan terbesar bagi pelatih asing adalah budaya lokal, belajar dan menghormatinya merupakan hal mendasar untuk adaptasi," kata pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias kepada awak media, Kamis (6/8/2020).

Menurut Farias, setiap negara yang pernah dilatihnya memiliki budaya dan karakteristik berbeda-beda.

Pelatih berkebangsaan Brasil itu tidak bisa menjelaskan secara detail dan terperinci terkait perbedaannya tersebut,

Baca: Masyarakat Sepakbola Indonesia Bisa Saksikan Liga Jerman di Mola TV

Khusus untuk negara di Asia Tenggara, Sergio Farias menilai masih dalam tahap berkembang.

Sepak bola di Asia Tenggara dinilai masih banyak kekurangan dalam beberapa apsek yang ada di sepak bola.

"Setiap negara memiliki karakteristik berbeda-beda, jadi kalau untuk negara-negara di Asia Tenggara masih perlu berkembang dalam banyak aspek organisasi dan kinerja fisik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini