Yang ketiga, menurut Hakim, masih berhubungan dengan hak komersial klub.
Sejak awal, Persik mengusulkan setiap klub menerima Rp 1,2 sampai Rp 1,5 miliar per bulan. Bukan Rp 800 juta.
“Kami punya hitung-hitungan angka hak komersial,” ungkapnya.
Hitungan itu didasarkan pada jumlah kapasitas rata-rata stadion di Indonesia dan harga tiket pertandingan.
Dia menyebut, kapasitas rata-rata stadion sebanyak 25.600 penonton dengan harga tiket Rp 50 ribu per orang.
“Setelah itu dikalikan beberapa pertandingan home sisa, ketemunya jadi Rp 19,2 miliar,” ujarnya.
Baca: Liga 1 2020 Bergulir di Tengah Pandemi Covid-19, Saddil Ramdani Setuju Protokol Kesehatan
Baca: Tanggapan Pelatih Persebaya Surabaya Terkait Kabar Pembajakan Pemain Jelang Liga 1 Bergulir
Kemudian, jika diasumsikan stadion terisi separuh, pendapatan yang diperoleh menjadi Rp 9,6 miliar.
“Lalu setelah dibagi 8 bulan, jadi Rp 1,2 miliar. Itu dasar perhitungannya,” terang Hakim.
Terakhir, klub kembali menagih regulasi protokol kesehatan.
Pasalnya, sejauh ini, klub belum menerima prosedur tetap (protap) tersebut.
Mengingat klub akan menggelar latihan perdana di tengah pandemi awal bulan ini, Hakim berharap protokol kesehatan bisa disampaikan kepada klub secepatnya.
“Kami ingin panduan protokol kesehatan menjadi bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)