“Jika saya harus mengubah keadaan, saya akan menjadi yang pertama (keluar dari klub). Kami semua harus melihat, berefleksi, memutuskan apa yang penting bagi klub. ”
“Kami telah mencapai titik terendah," tutupnya.
Catatan ini juga menjadi kekalahan terburuk ketiga di semua ajang setelah tumbang dari Sevilla 11-1 dan Real Madrid dengan skor 8-2 di Liga Spanyol.
Kekalahan ini juga merupakan kekalahan terburuk bagi Barcelona sejak 1946, dimana saat itu mereka tumbang dari Sevilla dengan skor 8-0 di ajang Copa del Rey
Baca: SEDANG BERLANGSUNG, Live Streaming SCTV, Barcelona vs Bayern Munchen di Liga Champions
Baca: Hasil Babak Pertama, Barcelona vs Bayern Munchen, Liga Champions, Muller Brace, Die Roten Unggul 1-4
Barcelona bermain dengan dominan di awal laga dengan menurunkan skema unik, meletakkan Arturo Vidal sebagai penyerang lubang di belakang Lionel Messi dan Luis Suarez.
Sedangkan Bayern Munchen turun dengan komposisi terbaik dengan mengandalkan Robert Lewandowski sebagai juru gedor utama di lini depan.
Peluang pertama datang bagi Barcelona melalui umpan tarik Sergi Roberto menuju Luis Suarez, beruntung, bola masih bisa diamankan Manuel Neuer.
Tidak berselang lama, Bayern Munchen justru unggul bermula dari serangan balik cepat, kerjasama apik Gnarby-Lewandowski-Muller, berhasil diselesaikan oleh nama terakhir dan membuat Barcelona tertinggal 0-1.
Tidak berselang lama, Barcelona memberikan respon, mereka mencoba menekan melalui sisi kanan pertahanan Bayern Munchen.
Hasilnya, bermula dari umpan matang Jordi Alba, bola salah diantisipasi oleh David Alba dan mengoyak gawang sendiri.
Skor berubah menjadi 1-1 di menit ke-7.
Permainan menarik dengan kedua keseblasan bermain terbuka dan mengambil banyak resiko untuk kebobolan, terutama Barcelona yang benar-benar kesulitan lepas dari tekanan Bayern Munchen.
Hasilnya, bermula dari kesalahan Sergi Roberto yang kehilangan bola, Ivan Perisic melepaskan sepakan keras dari sisi kanan Ter Stegen dan berbuah gol, skor berubah menjadi 1-2 untuk keunggulan Bayern Munchen.