TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Barcelona, Quique Setien enggan menanggapi reaksi yang diberikan oleh pemainnya, Gerard Pique.
Gerard Pique memberikan tanggapan yang cukup menohok setelah Barcelona dibantai Bayern Munchen secara memalukan.
Barcelona dibantai Bayern Munchen dengan skor memalukan 2-8 dalam Perempat Final Liga Champions, Sabtu (15/8).
Baca: Siaran Langsung Liga Champions Malam Ini, Live di SCTV, Manchester City vs Lyon
Baca: Live Streaming Manchester City vs Lyon dan Siaran Langsung SCTV Perempat Final Liga Champions 2020
Berlangsung di Stadion Da Luz, Portugal delapan gol kemenangan The Bavarian (julukan Bayern Munchen) dimiliki oleh dua gol Thomas Muller dan Philippe Coutinho.
Sementara masing-masing gol lainnya dari Robert Lewandowski, Serge Gnabry, Ivan Perisic dan Joshua Kimmich.
Barca hanya sanggup membalas lewat dua gol melalui lesakan gol bunuh diri David Alaba dan satunya dari Luiz Suarez.
Hasil memalukan ini membuat Pique tak terima dan ingin segera ada perubahan besar-besaran dalam tubuh Barca.
"Semua orang butuh merenungkan situasi ini, dan saya rasa klub (Barcelona) membutuhkan perubahan besar-besaran," tukas Gerard Pique seperti yang dikutip dari laman Goal International.
"Saya tak ingin berbicara mengenai pelatih maupun pemain, saya tak ingin menyalahkan siapapun. Namun saya ulangi kembali, perubahan itu perlu," terang pemain yang masih memperkuat Timnas Spanyol itu.
Baca: Barcelona vs Bayern Munchen, Bartomeu Sebut Kekalahan Memalukan Barca bak Bencana
Baca: Samai Catatan Gol Lionel Messi, Robert Lewandowski Ancam Rekor Cristiano Ronaldo di Liga Champions
Meskipun tidak menyebut secara langsung perubahan yang diinginkan, tapi hal ini banyak membuat kegaduhan.
Kegaduhan yang ramai diperbincangkan pun mengarah pada nasib Quique Setien di Camp Nou Stadium.
Setien pun enggan menanggapi reaksi yang diberikan oleh Pique dan akan legawa terkait masa depannya.
"Saya tidak akan membahasnya. Saya sudah di sini selama enam atau delapan bulan dan ketika Anda melakukan refleksi tentang ini, pasti ada sesuatu yang keluar darinya," kata Setien dikutip dari laman Marca.
"Kenyataannya adalah ada rasa frustrasi yang sangat besar dan yang tersisa hanyalah membuat kesimpulan dan membuat keputusan dengan memikirkan masa depan."