TRIBUNNEWS.COM - Barcelona yang baru saja dipermalukan Bayern Munchen pada Perempat Final Liga Champions langsung bertindak cepat.
Josep Bartomeu langsung mengumumkan pemecatan Quique Setien, dan hanya berselang 48 jam, Ronald Koeman didapuk sebagai penggantinya.
Sejatinya, Ronald Koeman datang di saat yang tidak tepat, faktor dalam tim dan juga pemilihan presiden klub yang tinggal sebentar lagi, membuat posisinya kian sulit dengan beban yang begitu berat: mengembalikan kejayaan Barcelona.
Baca: Resmi Tangani Barcelona, Ronald Koeman Akui Masih Butuh Magis Lionel Messi
Baca: Prosesi Perkenalan dan Kesan Pertama Ronald Koeman saat Ditunjuk jadi Pelatih Barcelona
Tetapi, mari melihat apa yang dilakukan Barcelona untuk menyambut Koeman, “Kami memilih Koeman karena dia tahu Barcelona,” kata Bartomeu dikutip dari The Guardian.
“Kami mengenalnya dengan baik: seperti apa dia, bagaimana dia berpikir dan bagaimana timnya bermain, tetapi juga untuk pengalamannya, karena dia berada di "dream team" Johan Cruyff, karena caranya memahami sepakbola. Dia tahu filosofi kami, cara kami bermain. “ tutup Bartomeu.
Barcelona juga menayangkan 10 gol terbaik Ronald Koeman selama berseragam Barcelona, dan memberikan nostalgia dibalik juara Liga Champions 1992 yang saat itu digelar di Wembley.
Tetapi kenyataannya, apa yang dihadapi Koeman tidak akan semudah bernostalgia, Sid Lowe, jurnalis the Guardian menjelaskan bagaimana rumitnya tugas Ronald Koeman.
Tugas utamanya tentu menentukan siapa yang akan dilegio dan dipertahankan untuk musim depan, Bartmoeu setidaknya memberikan gambaran dengan Marc-André ter Stegen, Clément Lenglet, Ousmane Dembélé, Nelson Semedo, Frenkie de Jong, Ansu Fati dan Antoine Griezmann dipastikan bertahan.
Sedangkan nama-nama senior seperti Pique, Jordi alba, Busquets, Luis Suarez, Arturo Vidal berpeluang dijual pada bursa transfer musim ini.
Tentu bukan hal yang bijak dengan mengganti pemain-pemain gaek tersebut dengan pemain muda, bagaimanapun, pemain senior memberikan kontinuitas dalam sebuah tim, akan naif apabila mereka langsung disingkirkan begitu saja dari Barcelona.
Tugas Koeman tidak hanya itu, dia harus kembali mengandalkan Lionel Messi dan membantunya mencapai performa terbaik.
Ini akan sangat menantang, Messi tidak lagi muda, Koeman sudah harus menyiapkan skema dimana Messi menjadi bagian penting tetapi bukan sentral permainan.
Ia harusnya sadar bagaimana 2 musim terakhir hasil Barcelona sangat tergantung bagaimana Messi bermain, bagi klub sebesar Barcelona ini bukanlah pertanda baik.
Messi tidak harus digantikan, tetapi setidaknya ia harus memiliki deputi atau tandem yang bisa meringankan pekerjaannya, karena mengandalkan Lionel Messi di tiga kompetisi berbeda hanya akan menghancurkan Barcelona lebih dalam musim depan.