Pihak Messi menilai klausul pelepasan senilai 700 juta euro (Rp 12, 2 triliun) yang tercantum di kontraknya sudah tidak berlaku terhitung akhir Agustus 2020.
Dengan demikian, kapten timnas Argentina itu bisa dibeli klub lain dengan harga jauh lebih rendah atau bahkan gratis.
Di sisi lain, pihak Barcelona bersikeras klausul pelepasan tersebut masih berlaku.
Pihak Blaugrana tetap berpegang teguh pada kontrak yang menyebutkan Messi tak bisa dilepas secara bebas karena baru mengajukan pemberitahuan pada Agustus.
Klub menilai batas akhir pengajuan pindah itu tetap pada bulan Juni sesuai kontrak awal.
10 Hal Bikin Keki Messi
Tekad Lionel Messi tinggalkan Barcelona sudah bulat karena menjadi kulminasi dari kekecewaan sang bintang terhadap klub yang membesarkannya itu.
Mangkirnya Lionel Messi dari tes Covid-19 pada akhir pekan kemarin hanya salah satu cara mengekspresikan keinginan teguh untuk meninggalkan Barcelona.
Niat superstar Argentina itu untuk angkat kaki merupakan imbas sederet kejadian yang bikin dia keki.
Baca: Sepupu Lionel Messi Bicara Soal Kegundahan Sang Bintang di Barcelona
Alasan Messi pergi mencakup dari sisi hukum dan buruknya performa tim.
Berikut 10 alasan yang dijabarkan Marca, seperti dikutip BolaSport.com.
1. Beda interpretasi mengenai tenggat pengajuan permintaan pindah antara pihak Messi dan Barcelona.
Messi menilai dirinya masih bisa meminta pergi pada Agustus 2020, sedangkan klub menganggap itu kedaluwarsa karena seharusnya diajukan dengan deadline pada 10 Juni.
Baca Juga: Klausul Nomor 24, Senjata Sakti Lionel Messi untuk Tinggalkan Barcelona