Tandukan Zrilic sebenarnya lemah, tetapi mengarah ke pojok gawang Muhammad Adi.
Pada menit ke-31, Kroasia menggandakan keunggulan lewat Arijan Brkovic. Ia datang dari lini kedua, memanfaatkan umpan silang Antonio Marin, lalu melepaskan tembakan kaki kiri yang menghujam jala Muhammad Adi.
Giliran Kroasia yang kembali percaya diri dan tampil menekan. Serangan dari sayap kiri mereka begitu dominan. Lagi-lagi, sama seperti pada partai melawan Bulgaria, lini pertahanan bagian kanan timnas U19 kembali dieksploitasi.
Kroasia kemudian mampu menambah keunggulan kala babak pertama menyisakan satu menit.
Berawal dari sepak pojok, tandukan Marco Boras menggetarkan jala Muhammad Adi ketiga kalinya. Skor 3-0 menutup babak pertama.
Babak kedua baru berjalan dua menit, Kroasia mencetak gol lagi. Berawal dari umpan silang dari sayap kanan, Antonio Marin mengontrol bola dengan baik.
Dengan sepakan voli kaki kanannya, ia membobol gawang Muhammad Adi Satryo.
Hingga menit ke-55, timnas U19 masih tertekan. Skuad Shin Tae-yong beberapa kali mencoba membangun serangan lewat serangan balik, tetapi sering kandas.
Pada menit ke-59, skema apik serangan timnas U19 diakhiri dengan sepakan Pratama Arhan. Sayang, bola masih melambung.
Terus menekan, Kroasia memperlebar keunggulan pada menit ke-66. Giliran Bruno Zdunic yang kali ini membobol gawang Muhammad Adi.
Zdunic lolos dari jebakan offside dan mencetak gol lewat sepakannya untuk membuat kedudukan menjadi 5-0 bagi Kroasia.
Tertinggal 5 gol, timnas U19 belum menyerah dan sukses mencetak gol pada menit ke-73 lewat sepakan Bagas Kaffa setelah memanfaatkan umpan silang dari sayap kiri. Ini gol perdana Garuda Muda di pentas International U19 Friendly Tournament, alias pecah telur.
Namun, tak berselang lama, Kroasia berhasil membalas lewat aksi solo-run Antonio Marin.
Marin menggiring bola, melewati beberapa pemain timnas U19, lalu melepaskan tembakan yang menggetarkan jala Muhammad Adi. Skor 6-1 untuk Kroasia.