Pada laga semifinal, Timnas Indonesia mendapatkan lawan yang cukup tangguh, yakni Filipina.
Alfred Ridl yang saat itu memainkan Cristian Gonzales sebagai ujung tombak penyerangan Timnas Indonesia terbukti ampuh.
El Loco mampu membawa Timnas Indonesia menyingkirkan Filipina agregat skor 2-0.
Pertemuan klasik pun terjadi di babak final antara Timnas Indonesia kontra Malaysia.
Di mana Harimau Malaya di pertemuan perdana fase penyisihan grup mampu dibantai anak asuh Alfred Riedl dengan skor 5-1.
Namun di laga final, memori manis tersebut nyatanya tak dapat terulang.
Timnas Indonesia lebih dulu bertandang ke Stadion Bukit Jalil, markas Malaysia.
Ketika itu, seluruh publik terkejut karena Timnas Indonesia dibuat tak berdaya dan harus menelan kekalahan 0-3.
Leg kedua pun terasa berat bagi Timnas Indonesia saat itu.
Berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas Indonesia keteteran mengahdapi Timnas Malaysia.
Bahkan mereka terlebih dahulu harus tertinggal lewat gol striier yang pernah merumput di Pelita Jaya Karawang, Safee Sali.
Usaha pantang menyerah terus ditunjukkan oleh anak asuh Alfred Riedl.
Dan hasilnya benar, M Nasuha dan M Ridwan mampu memperkecil ketertinggalan.
Namun sayang, hingga laga usai, skor tak mengalami perubahan.