Babak pertama dimulai, kedua tim tampak bermain dengan tempo yang sedang dimana umpan satu sentuhan diperagakan para pemain Chelsea maupun Liverpool.
Liverpool selaku tim tamu tampak leluasa mengendalikan jalannya pertandingan pada awal laga.
Sosok Henderson menjadi tokoh sentral permainan Liverpool di lini tengah.
Peluang pertama didapatkan oleh Liverpool ketika build up yang coba dibangun oleh pemain tim tamu mampu menembus lini pertahanan Chelsea.
Memasuki menit ke-13, Chelsea hampir saja kebobolan jika Salah mampu memanfaatkan kelengahan lini pertahanan tuan rumah.
Serangan berbahaya kembali dilakukan Liverpool ketika umpan silang yang coba diberikan Trent-Alexander Arnold berada dalam jangkauan rekan setimnya di kotak penalti lawan.
Hanya saja, pemain belakang Chelsea mampu dengan sigap menghalau umpan tersebut.
Chelsea yang terus digempur pada awal laga mencoba keluar dari tekanan dengan menciptakan peluang melalui skema serangan balik nan cepat.
Timo Werner yang mendapatkan bola yang cukup matang dari lini kedua gagal melewati penjagaan ketat Fabinho ketika duel satu lawan satu.
Dua puluh menit laga berlangsung masih belum ada gol pemecah kebuntuan yang diciptakan oleh masing-masing tim.
Hanya saja tendangan yang dilepaskan oleh Wijnaldum dari luar kotak penalti masih melebar di sisi kanan gawang Chelsea.
Zouma dan Christensen dituntut bekerja cukup keras pada laga ini dalam usahanya meredam setiap serangan Liverpool.
Setidaknya, kedua palang pintu pertahanan Chelsea tersebut mampu bermain cukup disiplin dalam mengawal pergerakan Firmino dan Salah.
Gelombang serangan yang coba dilakukan Liverpool memang cukup intens meskipun belum ada satupun peluang besar yang ciptakan tim tersebut.