TRIBUNNEWS.COM - Sadio Mane mendapatkan peringatan untuk tidak gegabah meninggalkan Liverpool jika tidak ingin bernasib sama seperti Philippe Coutinho.
Tidak diragukan lagi jika Sadio Mane adalah salah satu senjata andalan Juergen Klopp di Liverpool.
Baca: Api dalam Sekam Barcelona: Lionel Messi yang Marah, Luis Suarez yang Bertingkah
Kemitraan Sadio Mane dengan Roberto Firmino dan Mohamed Salah telah membentuk trisula maut yang di Tanah Air dikenal dengan nama Firmansah, yang membuat Liverpool ditakuti baik di Liga Inggris maupun kompetisi antarklub Eropa.
Pada musim 2019-2020, Mane tercatat mampu melesakkan 22 gol di semua kompetisi.
Baca Juga: Zinedine Zidane: Barcelona Akan Mati-matian Raih Gelar Musim Ini
Satu tahun sebelumnya, winger asal Senegal itu menjadi top scorer Liga Inggris bersanding dengan Mohamed Salah dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Ketiganya sama-sama mengumpulkan 22 gol di Liga Inggris.
Berkat performa apiknya itu, Mane pun dilirik oleh klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Real Madrid mengincar Mane untuk menjadikannya sebagai Galacticos baru di Santiago Bernabeu.
Baca Juga: Dibela Habis-habisan oleh Lionel Messi, Luis Suarez Mengaku Bangga
Sosok Mane dinilai layak memakai seragam Real Madrid sebagai penerus Cristiano Ronaldo seiring kegagalan Eden Hazard yang datang pada musim panas 2019.
Real Madrid bahkan diklaim berani menebus pemain 28 tahun itu senilai 100 juta euro (sekitar Rp1,73 triliun).
Mane tidak pernah secara terbuka menyatakan bahwa dia ingin pindah ke Bernabeu, tetapi pemikiran itu terlintas di benaknya.
Perihal peluang pindah ke Santiago Bernabeu, eks winger Southampton itu mendapatkan peringatan dari legenda The Reds, John Barnes.
Baca Juga: Prakiraan Formasi Inter Milan vs Fiorentina - Hakimi dan Kolarov Starter, Vidal Cadangan
John Barnes meminta Mane untuk tidak gegabah meninggalkan Anfield.
Barnes mencontohkan mantan rekan Mane sebelumnya, Philippe Coutinho, yang menjadi pesakitan di Barcelona usai keluar dari Liverpool.
Philippe Coutinho, yang diboyonng Barcelona pada bursa transfer musim dingin 2018, justru terlunta-lunta nasibnya.
Coutinho melempem bersama El Barca di awal kedatangan, menjalani peminjaman di Bayern Muenchen selama semusim, dan baru dianggap di Camp Nou ketika Ronald Koeman berkuasa.
Baca Juga: Kurangi Beban Trio Lini Depan, Solskjaer Ingin Gelandang dan Bek Man United Cetak Banyak Gol
"Coutinho menjadi yang terbaik di Liverpool, tetapi ia pergi setelah lima tahun di Anfield," kata Barnes dikutip BolaSport.com dari The Express.
“Satu-satunya cara agar para pemain dianggap sebagai salah satu pemain terbaik klub adalah jika mereka bertahan di klub untuk jangka waktu yang lama."
“Saya berharap Mane melakukan hal itu, dia luar biasa sejak transfernya dari Southampton pada 2016.”
“Jika Mane akan bertahan untuk jangka waktu yang lama dan tampil di level tinggi, maka tentu saja dia bisa masuk ke starting XI Liverpool sepanjang masa."
"Dia adalah pemain fenomenal yang bagus dengan kemampuan luar biasa dan pasti bisa memproyeksikan dirinya ke status legendaris di Anfield jika tetap konsisten bermain di level teratas," tutur gelandang Liverpool pada selang 1987 hingga 1997 itu.