TRIBUNNEWS.COM - Legenda AC Milan, Rui Costa memiliki keinginan untuk melihat Federico Chiesa berbaju perang AC Milan.
Sebagaiman diketahui bersama, AC Milan menjadi satu di antara sekian banyak tim yang berkeinginan untuk memboyong Federico Chiesa.
Penampilan Federico Chiesa sendiri terbilang menawan bersama Fiorentina.
Ia mampu mengisi posisi winger Fiorentina dengan baik. Permainannya yang ciamik dengan kombinasi kecepatan yang dimiliki menjadi senjata utama dari Chiesa.
Baca: AC Milan Siap Manfaatkan Pudarnya Hasrat Juventus Boyong Federico Chiesa, Waktunya Maldini Beraksi
Baca: Alarm Telah Dibunyikan oleh AC Milan, Setan Merah Asal Italia Telah Bangkit Kembali
Tak cukup sampai di situ, bermodalkan cannon ball-nya yang mematikan, Chiesa memiliki kualitas untuk merobek jala tim lawan dari luar kotak pinalti.
Ia merupakan tipikal winger modern. Tak hanya mampu menyisir sisi sayap, namun Chiesa juga bisa bermanuver menusuk ke dalam kotak pinalti.
Kelebihannya itu membuat klub sekaliber AC Milan dan Inter Milan tertarik menggunakan jasanya.
Keinginan yang serupa diungkapkan oleh Rui Costa.
Nama Costa sendiri harum di dua tim tersebut, baik Fiorentina dan AC Milan.
Wajar jika Rui Costa memiliki keinginan jika Federico Chiesa hengkang dari Fiorentina, maka AC Milan menjadi opsi yang dia usulkan.
"Jika dia meninggalkan Fiorentina, akan menyenangkan melihatnya di tim saya yang lain: AC Milan," kata Rui Costa, dikutip dari laman Football Italia.
Fiorentina sendiri memang telah memberikan lampu hijau kepada tim manapun yang berkeinginan untuk memboyong Federico Chiesa.
Syaratnya, klub-klub peminat mampu memboyong Chiesa dengan memenuhi banderolnya yang mencapai 70 juta euro.
Sejauh ini memang tingginya harga yang telah ditetapkan menjadi halangan AC Milan guna meminang Federico Chiesa.
Berbicara mengenai Rui Costa, ia merupakan pembelian termahal yang dilakukan AC Milan pada eranya.
Italia, AC Milan merekrut Rui Costa dari Fiorentina pada tahun 2001 dengan harga fantastis yaitu 43,9 juta euro atau sekitar Rp 654 Miliar.
Biaya mahal yang dikeluarkan oleh AC Milan tersebut dibayar Rui Costa dengan performa mengesankan.
Tapi, debutnya bersama AC Milan sangat pahit karena ia mengalami cedera pergelangan tangan hingga membuat musim pertamanya bersama Rossoneri tidak terlalu mulus.
Di musim itu ia hanya tampil 33 kali di semua kompetisi.
Rui Costa kemudian bisa bangkit dan kembali menemukan performa gemilangnya. Ia menjadi bagian penting dari kesuksesan AC Milan di Liga Champions musim 2002/2003.
Baca: Serakahnya AC Milan, Belum Cukup Datangkan Hauge, Winger Marseille Masuk Bidikan
Baca: Jadwal & Live Streaming Liga Italia - AC Milan Ingin Datangkan Rekan Brahim Diaz di Real Madrid
Penampilan menonjol Rui Costa muncul di babak penyisihan grup ketika mengalahkan tim kuat saat itu, Deportivo La Coruna di Riazor dengan skor 4-0.
Rui Costa menjadi aktor dalam proses semua gol Rossoneri. Termasuk hattrick yang dicetak Filippo Inzaghi.
Rui Costa juga tampil gemilang di ajang Coppa Italia pada musim yang sama, ia membantu AC Milan merengkuh gelar juara. Performa gemilangnya membuat ia menjadi incaran Barcelona.
Tapi pria asal Portugal itu memilih tetap bertahan di San Siro.
Dalam lima musimnya bersama AC Milan, ia mampu memberikan satu gelar juara Serie A, satu trofi Coppa Italia, satu trofi Piala Super Italia, satu trofi Liga Champions, dan satu trofi Piala Super Eropa.
Pada musim 2006/07, Rui Costa memilih pulang kampung untuk membela Benfica.
(Tribunnews.com/Giri)