TRIBUNNEWS.COM - AC Milan memang sukses mendatangkan banyak pemain muda bertalenta dalam bursa transfer pemain musim panas kali ini.
Namun yang menjadi sorotan ialah cara Elliott Management selaku klub pemilik AC Milan dalam menggaet amunisi anyar dipertanyakan.
Ulasan mengani cara dan kekurangan AC Milan dalam memboyong pemain anyar dilontarkan oleh jurnalis kenamaan Italia, Alberto Cerruti.
Baca: Ladang Perburuan Bek Tengah AC Milan Berlanjut di Bulan Januari, Dua Nama Pemain Masuk Radar
Baca: Santer Dikaitkan dengan AC Milan, Gelandang Chelsea Justru Resmi Gabung Napoli
Sebagaimana diketahui, Rossoneri -julukan AC Milan- memang memboyong sejumlah pemain muda berbakat.
Sebut saja Brahim Diaz, Pierre Kalulu, Sandro Tonali, hingga Diogo Dalot sebagai bukti nyatanya.
Namun dari sekian pemain anyar yang bergabung dengan AC Milan, skema transfernya tergolong sama, yakni peminjaman.
Hal tersebut membuktikan bahwa AC Milan tak sepenuhnya memiliki pemain tersebut.
Praktis, hanya Sandro Tonali yang kemungkinan besar dipastikan akan menjadi pemain permanen Rossoneri di Liga Italia musim depan.
AC Milan memboyong Brahim Diaz maupun Diogo Dalot dengan cara peminjaman, hal itu membuktikan bahwa statusnya tak permanen.
Sedangkan nama pemain seperti kalulu sejauh ini masih belum bisa diberikan beban berat untuk langsung starter bagi AC Milan.
Bagi Cerruti, apa yang dilakukan oleh Elliot Manajemen memiliki sisi positif dan negatifnya.
Pertama, Elliott Management dapat meminimalisir pengeluaran. Tentu kondisi tersebut adalah sisi positif yang membuat klub dipastikan aman dari jerat kasus financial fair play.
Namun negatifnya, AC Milan dalam mendatangkan pemain dengan status pinjaman itu hanya bersifat sementara.
Elliot dan AC Milan belum bisa menjamin kedepannya pemain yang didatangkan dengan status pinjaman bisa dipermanenkan atau tidak bersama klub.