News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Spanyol

Dikalahkan Getafe, Gelandang Senior Barcelona Tak Salahkan Kepemimpinan Wasit

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sergio Busquets: Valencia Manfaatkan Kelengahan Barcelona

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang senior, Sergio Busquets tak ingin menyalahkan kepemimpinan wasit setelah Barcelona menelan kekalahan.

Barcelona menelan kekalahan tipis 1-0 saat bertemu tuan rumah Getafe dalam lanjutan pekan kelima Liga Spanyol, pada Minggu (18/10/2020) dini hari.

Berlangsung di Coliseum Alfonso Perez, gol kemenangan tuan rumah Getafe dicetak oleh Jaime Mata lewat titik putih babak kedua menit 56.

Sergio Busquets (zimbio.com)

Baca juga: Drama Kekalahan Barcelona Berlanjut, Pelatih Getafe Bela Allan Nyom Setelah Dituduh Hina Koeman

Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Kekalahan Barcelona Diwarnai Insiden Hinaan Pemain Getafe Kepada Ronald Koeman

Kekalahan ini pun membuat Barcelona terdampar di urutan 9 klasemen sementara dengan raihan 7 poin dari 4 pertandingan.

Adapun tambahan tiga poin ini membuat Getafe terus menempel Real Madrid di puncak klasemen yang sama-sama memiliki 10 poin.

Menanggapi hasil minor yang didapat klub berjuluk Blaugrana ini, Sergio Busquets pilih bersikap legawa.

Sikap legawa tersebut ditunjukan Busquets dengan cara tak menyalahkan kepimpinan wasit yang menjadi sorotan.

Sebagai informasi, wasit Cesar Soto Grado yang memimpin pertandingan ini menuai banyak sorotan setelah memberikan penalti kepada tuan rumah Getafe.

Wasit Cesar Soto Grado memberikan penalti kepada Getafe setelah Frenkie de Jong dinilai melanggar Djene Dakonam di dalam kotak terlarang.

Kesempatan emas itu tak disia-siakan oleh Jaime Mata yang maju sebagai algojo penalti.

Tendangan kaki kanan Mata sukses menaklukkan kiper Barcelona, Neto.

Penalti yang diberikan sang pengadilan lapangan tersebut tidak dipermasalahkan oleh Sergio Busquets.

Gelandang FC Barcelona, Sergio Busquets, menjadi Pemain Terbaik dalam laga Joan Gamper Trophy kontra Chapecoense di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, pada 7 Agustus 2017. TWITTER @FCBARCELONA (Twitter @fcbarcelona)

Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Laga ke-150 Zidane Berakhir Kekalahan, Posisi Real Madrid Masih di Pucuk

Baca juga: Real Madrid Dikalahkan Tim Promosi Liga Spanyol, Begini Komentar Legawa Zinedine Zidane

Gelandang senior asal Spanyol ini pun malah menyebut bahwa kekalahan pada pertandingan ini bukanlah hari Blaugrana.

"Adil atau tidak, inilah yang bisa kita ambil," ujar Busquets dikutip dari Kompas.com.

"Ini bukanlah hari kami. Kami ingin membuat permainan berjalan lancar, tetapi kami tidak bisa melakukannya. Ini bukan hari terbaik kami," imbuh gelandang berusia 32 tahun itu.

"Pertandingan telah selesai dan tidak ada pembicaraan tentang wasit. Jika wasit meniup peluit, itu mungkin memang penalti," tandasnya.

Dibalik kekalahan Barcelona ini, sang pelatih Ronald Koeman mendapat tindakan yang kurang menyenangkan dari pemain Getafe.

Dikutip dari Reuters, Ronald Koeman mendapat hinaan dari pemain Getafe pada penghujung babak kedua.

Ronald Koeman mengaku mendapat hinaan ejekan dari pemain sayap Getafe, Allan Nyom.

Kelakuan Allan Nyom tersebut pun juga sudah dilaporkan Ronald Koeman kepada pelatih Getafe, Jose Bordalas.

Koeman menilai pemain sayap asal Kamerun ini telah melontarkan dua sampai tiga omongan yang menurutnya sebagai penghinaan.

Baca juga: HASIL Liga Inggris Tadi Malam: Liverpool dan Chelsea Imbang, Duo Manchester Sehati Tuai Kemenangan

“Saya mengatakan kepadanya (Bordalas) bahwa nomor 12-nya (Nyom) telah menunjukkan kepada saya kurangnya rasa hormat," kata Ronald Koeman dikutip dari Reuters.

"Dia telah mengatakan dua atau tiga hal yang sangat buruk kepada saya yang tidak akan saya ulangi. Dia menghina saya," imbuhnya.

Atas kejadian yang menimpanya ini, Koeman berharap Jose Bordalas memberikan sanksi pada anak asuhnya.

Menurut mantan pelatih Timnas Belanda tersebut, perlakuan Nyom tersebut dapat merusak sportifitas sepak bola modern.

"Saya memberi tahu Bordalas bahwa dia perlu berbicara dengan pemainnya dengan benar."

"Karena kami tidak dapat mentolerir perilaku seperti itu dalam sepak bola modern," tegas pelatih berusia 57 tahun tersebut.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini