Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gelandang serang Bhayangkara FC, Sani Rizki Fauzi memahami betul bahwa penyebaran Covid-19 sangat mudah terjadi.
Untuk itu, pesepakbola yang juga merupakan anggota Polri tersebut turut mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Alasan Arema FC Rekrut Playmaker Asal Brasil di Tengah Ketidakpastian Liga 1 2020
Sani mengajak masyarakat Indonesia menerapkan kampanye ingat pesan Ibu yakni 3M; memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Buat seluruh masyarakat Indonesia tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku, terapkan physical distancing, pakai masker dan selalu cuci tangan setelah atau sebelum melakukan aktivitas,” imbau Sani.
Senada dengan Sani Rizki, pemain Bhayangkara FC lainnya Adam Alis juga mengaku sangat khawatir dengan penyebaran Covid-19.
Baca juga: Atas Dasar Profesionalisme, Sani Rizki Tetap Latihan Meski Liga 1 2020 Belum Pasti
Guna menjaga kondisinya tetap fit selain tetap aktif berolahraga, Adam juga tak lupa melakukan hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau saya pribadi, di kondisi pandemi ini tetap olahraga agar kondisi tubuh juga tetap terjaga dari virus ini sama makan-makanan sehat. Terus juga saya selalu membawa masker dan hand sanitizer ke mana saja,” kata Adam.
Dengan kampanye tersebut diharapkan kasus Covid-19 di Indonesia bisa menurun.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Satgas Covid-19 mengatakan hingga hari ini, Rabu (21/10/2020) kasus Covid-19 masih belum menurun.
Berdasarkan data pemerintah pada Rabu pukul 12.00 WIB, ada penambahan 4.267 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 373.109 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Dengan rincian total pasien Covid-19 yang sembuh kini berjumlah 297.509 orang. Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 12.857 orang.
Dengan data tersebut, maka diketahui bahwa kasus aktif Covid-19 kini menjadi 62.743 orang. Mereka masih berada dalam perawatan di rumah sakit, atau menjalani isolasi mandiri.
Selain kasus positif, pemerintah menyatakan bahwa saat ini ada 162.216 orang berstatus suspek.