Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia U-16 tengah bersiap menjalani laga uji coba kedua kontra Uni Emirate Arab yang akan bergulir di Stadion Diab Awana Dubai, Sabtu (24/10/2020).
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti mengatakan dirinya telah mengantongi cara bermain lawan saat timnya dikalahkan 3-2 pada laga pertama.
Untuk itu, di jeda waktu ini, Ia memberikan recovery kepada para pemainnya yang tampil full dan latihan kepada para pemain yang belum turun.
“Yang pasti kami evaluasi, kemarin kami sudah latihan juga recovery training buat pemain. Latihan dibagi dua grup yang main 90 menit. Sekarang yang belum main kami beri latihan tersendiri dan kami siapakan buat pertandingan besok,” kata Bima Sakti, Jumat (23/10/2020).
Dalam laga uji coba kedua nanti, pelatih kelahiran Balikpapan itu akan melakukan rotasi pemain.
Hal itu sengaja dilakukan guna memberikan pengalaman kepada seluruh pemainnya sekaligus melihat kualitas permainan per individu.
Di samping itu, Bima Sakti juga berharap Garuda Asia bisa memetik hasil kemenangan.
“Yang pasti besok ada beberapa pemain yang kami rotasi ya, akan kami coba ubah karena ini bagian dari persiapan dan masalah hasil, kami tidak begitu utamakan walaupun itu target kami untuk mencuri kemenangan,”
“Tapi yang paling terpenting kami juga harus persiapkan semua pemain untuk siap dalam setiap pertandingan sehingga mereka besok akan kami coba, kami rotasi agar pemain juga punya jam terbang dan pengalaman di pertandingan internasional,” jelasnya.
Sebelum menjalani laga uji coba dengan UEA U-16, Garuda Asia telah menjalani pemusatan latihan dalam suasana pandemi Covid-19 sejak Juli lalu di Bekasi.
Selain TC, mereka juga melakoni serangkaian pertandingan laga uji coba dengan tim-tim lokal.
Laga uji coba Timnas Indonesia U-16 ini dilakukan untuk mempersiapkan diri tampil pada Piala Asia U-16 yang dijadwalkan bergulir pada tahun depan di Bahrain. Dalam ajang tersebut, Indonesia berada di grup D bersama dengan Jepang, Arab Saudi dan China.