TRIBUNNEWS.COM - 'AC Milan tanpa seorang Zlatan Ibrahimovic hanyalah tim medioker'.
Komentar atas penilaian tersebut dilontarkan oleh eks penggawa AC Milan, Antonio Cassano.
Tak ada keraguan kembali bagaimana kualitas dan kemampuan yang dimiliki oleh Zlatan Ibrahimovic.
Kemampuannya dalam menjebol jala tim lawan telah ia buktikan sepanjang ia menjadi pesepakbola profesional.
Baca juga: Jadwal Live Streaming Liga Italia Pekan ke-8, Napoli vs AC Milan, Kecemasan Ibrahimovic
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan ke-8, Tugas Berat Stefano Pioli Jelang Napoli vs AC Milan
Klub-klub besar macam Barcelona, Inter Milan, PSG, hingga Manchester United pernah merasakan bagaimana istimewanya servis yang diberikan Zlatan Ibrahimovic.
Pun sama halnya dengan apa yang terjadi dengan AC Milan selama dua musim terakhir. Kembalinya Zlatan Ibrahimovic ke publik San Siro bak pembangkit tidur panjang yang dialami Rossoneri.
Sebelum kedatangan pemain asal Swedia itu, permainan inkonsistensi dimiliki oleh AC Milan. Pergantian pelatih hingga bongkar pasang amunisi tak menjadi solusi atas masalah kala itu.
Namun perbaikan perlahan mulai terjadi tatkala Zlatan Ibrahimovic kembali bergabung, tepatnya di bursa transfer musim dingin Januari lalu.
Ia menjadi satu di antara pilar bangkitnya permainan Rossoneri.
Terbukti ketika Stefano Pioli mengambil alih kursi kepelatihan Marco Giampaolo, Rossoneri tercecer di urutan ke-12.
Namun berkat tangan dingin Pioli dan mentalitas yang diberikan oleh Ibrahimovic, perlahan tapi pasti AC Milan bangkit dari keterpurukan.
Tepatnya musim lalu, AC Milan mampu mengakhiri gelaran Liga Italia di urutan keenam dan berhak mengantongi tiket ke Liga Eropa.
Berbicara soal ketajaman, kemampuan Ibrahimovic dalam merobek jala tim lawan tak bisa dianggap enteng kendati usianya telah menginjak 39 tahun.
Musim lalu, eks Manchester United itu membukukan 11 gol dari 20 pertandingan yang ia lakoni.