Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kiper Persita Tangerang, Annas Fitranto memperingati hari ayah yang jatuhnya tepat pada 12 November.
Annas adalah pemain yang memiliki hubungan erat dengan sang ayah, Hendry Subagyo yang juga seorang pelatih kiper di Timor Leste.
Memperingati hari Ayah Nasional, Annas mencoba mengingat kembali peran sang ayah yang memperkenalkan sepak bola untuknya.
"Masih teringat saat kecil saya sering diajak ayah ke lapangan dan dikenalin dengan sepak bola. Memang belum diajak latihan, masih diajak ke lapangan, main-main. Dulu saat saya SD hingga SMP, ayah sedang melatih tim profesional," ucap Annas, Kamis (12/11/2020).
Tak hanya bermain di lapangan, Annas pun sering diajak bermain ke mes pemain dan diperkenalkan dengan pesepak bola.
Terpukau dengan sang ayah. Annas pun kepincut ingin berprofesi sebagi kiper.
"Sosok ayah yang membuat saya ingin jadi kiper. Saya ingin jadi kiper seperti ayah saya. Mudah-mudahan prestasi saya melebihi prestasi ayah. Yang terpenting, saya bisa membuat bangga ayah, ibu dan keluarga saya lewat prestasi," tambah Annas.
Hingga saat ini, ayahnya masih menjadi rekannya di luar lapangan, mengevaluasi setiap penampilannya dan memberikan masukan.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Annas pun punya kemiripan dengan sang ayah.
"Saya keras, sama seperti ayah. Terkadang tidak bisa berpikir panjang kalau sudah panas, emosi di lapangan, dan itu meluap-luap. Tapi saya juga murah senyum. Hal yang sama dengan ayah," lanjutnya.
Di hari Ayah Nasional ini, Annas lantas mengingat keinginan dan mimpi sang ayah yang belum bisa diwujudkannya.
Salah satunya adalah memiliki dan mengelola sekola khusus penjaga gawang untuk bisa membina kiper-kiper muda nantinya.
“Yang kedua, ayah dan ibu saya pernah bilang pengin lihat saya pakai baju timnas, main di Gelora Bung Karno. Jadi itu yang pengin saya wujudin,” ungkap pemain bernomor punggung 1 di Persita ini.
Annas pun tak lupa berterima kasih atas segala yang sudah diberikan sang ayah hingga dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini.
Ia mengingat semua peran ayahnya sejak dirinya dari SSB, Diklat dan tak punya apa-apa.
"Saya tahu peran orang tua seperti apa. Saya pengin ucapin terima kasih banyak yang sudah dikorbankan untuk saya, yang sudah diberikan untuk saya. Saya tahu belum bisa balas apa-apa sampai sekarang, tapi saya selalau pengin bikin dia bangga dengan apa yang saya kerjakan di sepak bola. Semoga ayah saya diberikan kesehatan, umur panjang dan masih bisa melihat saya sukses di sepak bola. Dan juga selamat Hari Ayah Nasional untuk semua ayah di Indonesia.” tutupnya.