TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tak mempersalahkan pemain-pemain lokal Indonesia untuk berkarier di luar negeri.
Sang Ketum PSSI malah menyambut positif apabila ada pemain Indonesia yang berminat main di luar negeri.
Iwan Bule, sapaan akrab sang Ketum PSSI, menyampaikan hal itu merespon kabar yang menyebutkan beberapa klub luar Indonesia berniat menggunakan jasa pemain asal Indonesia.
Sejak kompetisi Liga 1 resmi dihentikan, santer terdengar kabar beberapa nama tenar dari Indonesia bakal hengkang ke luar negeri.
Nama-nama seperti Evan Dimas Dharmono, Hansamu Yama, Rezaldi Hehanussa, dan Ryuji Utomo dikabarkan diminati klub-klub tetangga Indonesia.
Baca juga: Mochamad Iriawan: Indonesia Memiliki Kans Besar Untuk Tampil Dominan di Piala Dunia U-20 2021
Menanggapi itu, Iwan Bule malah bangga bila hal itu benar terwujud.
Ia pun tak akan menghalangi langkah pemain-pemain tersebut.
Bahkan, ia dan jajarannya di PSSI siap mendorong pemain Indonesia untuk ke luar negeri.
"Saya bangga kalau banyak pesepak bola Indonesia bermain di luar negeri."
"Saya mendorong teman-teman pesepak bola seperti pemain-pemain Jepang dan Korea Selatan."
"Pemain-pemain mereka bisa bermain di luar negeri," ucap Iwan.
Dikutip dari BolaSport pada Selasa (17/11/2020), saat ini hanya ada segelintir pemain Indonesia ayng bermain di luar negeri.
Mereka adalah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Yanto Basna, dan Elkan Baggott.
Siap Tuai Kritikan
Tampil di kompetisi luar negeri mungkin menjadi satu di antara impian pemain Indonesia.
Namun, berkiprah di negeri orang tak seindah yang dibayangkan.
Baca juga: Tak Kunjung Tampil Apik, Lechia Gdansk Diminta Pertimbangkan Keberadaan Egy Maulana Vikri
Satu di antara contoh yang paling baru adalah Egy Maulana Vikri.
Egy yang saat ini membela panji Legia Gdansk tengah menghadapi hujan kritik.
Sang wonderkid disebut sebagai pemain yang membingungkan.
Di mana tidak ada yang istimewa dari penampilannya di atas lapangan hijau.
Komentar itu muncul di sebuah jajak pendapat yang dilakukan klub Egy, Legia Gdansk.
Sementara itu, kiprah Egy di Lechia Gdansk memasuki musim ketiga.
Kini pemain 20 tahun tersebut telah resmi masuk sebagai pemain tim utama Lechia Gdansk.
Pada musim 2020-2021, Egy telah turun dalam 4 laga bersama Lechia Gdansk di Liga Polandia dengan mencatat total menit bermain sebanyak 56 menit
Meski begitu, Egy masih dianggap sebagai pemain yang kurang berkembang.
Hal itu ditinjau dari jajak pendapat yang digelar Lechia Gdansk dengan melibatkan fans mereka.
Baca juga: Egy Maulana Vikri Disebut Kurang Berkembang, Lechia Gdansk Diminta Hentikan Proyek Messi Indonesia
Pihak klub menanyakan perihal pemain yang tak masuk pilihan utama sang pelatih Piotr Stokowiec.
Dalam jajak pendapat itu, nama Egy Maulana Vikri masuk dalam daftar.
Pihak fans meminta pihak klub mempertimbangkan lagi Egy, yang disebut sebagai Messi Indonesia ini.
"Klub lebih baik juga mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan proyek Messi Indonesia."
"Egy Maulana Vikri adalah pesepak bola yang membingungkan."
"Kekuatannya sulit untuk dilihat," tulis seorang fans dalam jajak pendapat itu.
Kasus Egy sekiranya dapat dijadikan pelajaran bagi pemain Indonesia yang ingin berkiprah di luar negeri.
Bermain di negeri asing tak hanya mengandalkan skill individu.
Namun, ketangguhan mental juga akan diuji.
(Tribunnews.com/Guruh) (BolaSport.com/Unggul Tan Ngasorake)