Kode kedua pun tak ada yang bisa menyangka, seakan pesan mendalam tersirat di dalamnya.
"Dia melihat kaos kami. Ini adalah kaos baru, dia minta. "Bagus kali kaosnya, bagi aku lah satu Fer. Meski tidak aku pakai, aku akan simpan kok," terang Feri mengulangi kata dari Ricky saat pagi tadi.
Feri pun memberikan satu kaos bertuliskan "Asli Anak Medan," dan dibawahnya ada pula tulisan "Horas", lambang Ayam Kinantan, dan juga tulisan Medan Selection Community.
Setelah kepergian Ricky untuk selama-lamanya, Feri dan kawan-kawan pun akhirnya sadar arti kata menyimpan kaos yang diucapkan oleh Ricky.
Kode ke tiga adalah perubahan sikap yang tak biasa di setiap pemain Medan Selection Community dan juga seorang Ricky Yacobi.
Saat berfoto rame-rame, Ricky Yacobi tiba-tiba mengatur posisi pemain dan seluruh pemain menurut.
Padahal hal ini tak pernah terjadi.
"Dia mengatur posisi kami foto. Biasanya tak mau urus hal begituan. 'Yang merah duduk, yang putih jongkok dan itu berdiri,' sambung Feri mengingat apa yang dikatakan oleh Ricky Yacobi.
Lanjut kode terakhir, pesan tersirat yang begitu mendalam diucapkan oleh Ricky kepada Borgo Pane.
"Sebelum pertandingan, saya menghampiri dia. Saya suka bercanda. Kami bahas bola. Ricky berkata, 'Go, kita bermain bola saat ini, kita bersilaturahmi saja. Main itu hanya 10 menit,'. Tiba-tiba lewat fotografer, dan kami berfoto," tutur Borgo.
Borgo tak menyangka 10 menit tersebut adalah 10 menit terakhir Ricky bermain sepak bola untuk terakhir kalinya.
Ya. Diketahui, Ricky hanya bermain sekira 10 menit pagi tadi.
Meski pun ada empat kode krusial. Namun, semuanya hanya tersadar saat Ricky Yacobi berpisah untuk selama-lamanya dengan mereka.