Tak mau kalah, Molde mendapatkan juga peluang emas pertamanya setelah Sinyan menyiakan kesempatan membawa timnya unggul.
Bola yang seharusnya tinggal ia masukkan ke gawang Arsenal justru mengarah ke Runarsson yang dengan sigap menghalaunya.
Umpan crossing yang dimainkan Arsenal dari sisi sayap masih belum maksimal dijangkau para penyerang tim.
Nketiah yang beberapa kali mendapatkan peluang masih perlu mengasah ketajamannya lagi.
Hingga babak pertama berakhir tidak ada satupun tercipta dalam laga yang sedang dimainkan di markas Molde tersebut.
Permainan lebih agresif coba dimainkan oleh Arsenal ketika peluit dimulai babak kedua ditiupkan oleh sang pengadil lapangan.
Sisi fullback yang diisi Cedris Soares dan Maitland-Niles seperti diminta lebih agresif di sayap.
Keduanya diharapkan bermain lebih maju untuk membantu Pepe dan Nelson dalam mengobrak-abrik lini pertahahan lawan.
Usaha keras yang dilakukan Arsenal berbuah gol setelah Pepe membuka keunggulan bagi timnya.
Berawal dari pergerakan dan umpan ciamik dari Willock dari sisi kiri penyerangan Arsenal.
Ia memberikan umpan akurat ke arah Pepe yang telah menyambutnya pada sisi yang berlainan.
Dengan ketenangan yang ia miliki, Pepe berhasil menempatkan bola ke sisi kanan gawang Molde dengan tepat.
Gol tersebut membuat Arsenal unggul satu gol atas Molde ketika laga memasuki menit 50.
Tak berselang lama sebenarnya Nketiah mampu mencetak gol namun dianulir lantaran telah berada pada posisi offside.