TRIBUNNEWS.COM - Karier Diego Maradona di Barcelona rupanya punya sisi kelam tersendiri, mulai dari maniak pesta hingga kecanduan narkoba.
Diego Maradona baru saja meninggal pada Rabu (25/11/2020) karena serangan jantung.
Kepergian Maradona jelas memberikan luka yang begitu mendalam pada dunia sepak bola karena telah kehilangan putra terbaiknya.
Baca juga: Rivalitas Abadi Boca Juniors dan River Plate Luruh dalam Tangis Kehilangan Diego Armando Maradona
Maradona memang bukan nama sembarangan yang pernah ada di dunia sepak bola.
Meskipun hanya membela tiga klub Eropa yakni Barcelona, Napoli, dan Sevilla, nama Maradona tetap dikenang sepanjang masa.
Baca juga: Wasiat Diego Maradona, Permintaan Terakhir Ingin Jasadnya Diawetkan?
Tak hanya soal prestasi, hidup Maradona juga dipenuhi dengan kontroversi dan masalah pribadi.
Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah saat Maradona membela Barcelona pada 1982 hingga 1984.
Saat itu, Maradona yang masih berusia 22 tahun didatangkan Barcelona dari Argentinos dengan banderol 7,2 juta euro (Rp 120 miliar).
Harga tersebut merupakan nilai termahal transfer pemain sepak bola pada zaman itu.
Maradona hanya bermain selama dua musim di Barcelona dan berhasil mempersembahkan 1 trofi Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, dan 1 Piala Super Spanyol.
Baca juga: Pemakaman Diego Maradona Berlangsung Tertutup, Warga Buenos Aires Tumpah ke Jalan
Maradona juga mampu mencetak 30 gol hanya dalam 43 pertandingan di semua kompetisi untuk Barcelona.
Namun, yang paling diingat dari Maradona di Barcelona bukan soal kehebatannya, melainkan kontroversinya.
Di Barcelona inilah Sang Dewa Sepak Bola Argentina mulai berkenalan dengan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya.
Sejak saat itu, Maradona dikenal sebagai pemain yang kecanduan narkoba dan sempat diskors karena ketahuan menggunakan narkotika untuk doping.
Selain itu, pria yang meninggal pada usia 60 tahun itu dikenal sebagai seorang maniak pesta.
Baca juga: Peti Jenazah Maradona Tiba di Istana Kepresidenan, Tepuk Tangan Terakhir Menggema di Buenos Aires
Sampai-sampai pelatih Barcelona saat itu, Cesar Luis Menotti, harus menggeser jadwal latihan ke sore hari agar Maradona mampu ikut latihan.
Akan tetapi, Blaugrana rupanya mulai tak sabar dengan kelakuan Maradona yang semakin menjadi setelah mendapat pemakluman.
Alhasil, pada awal musim 1984-1985, Maradona dibuang ke Napoli dan menjadi legenda di sana.
Tak hanya berpesta dan narkoba, Maradona rupanya juga terlibat perkelahian hebat dalam sebuah laga antara Barcelona dan Athletic Club pada final Copa del Rey 1984.
Malahan, Maradona menjadi yang terdepan dalam kerusuhan itu dan gagal membawa Barcelona juara Copa del Rey.
Baca juga: VIDEO Dua Gol Ikonik yang Identik dari Diego Maradona dan Lionel Messi
Terlepas dari berbagai kontroversi, Maradona tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona yang pernah ada.