TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain AC Milan, Riccardo Montolivo berbagi cerita soal rasa kecewa yang pernah ia dirasakan ketika harus pergi dari tim berjuluk Rossoneri tersebut.
Montolivo masih mempertanyakan cara AC Milan melepas dirinya yang terkesan tak adil pada beberapa waktu yang lalu.
Eks gelandang Timnas Italia masih belum move on terhadap momen kepergiannya cabut dari tim sekelas AC Milan.
Montolivo mengaku tak bisamelupakan bagaimana memori pahit yang dimilikinya bersama AC Milan.
Baca juga: Ukiran Cerita Sukses Sandro Tonali Bersama AC Milan Butuh Waktu & Kesabaran
Baca juga: Misi Terpendam Ante Rebic, Sakiti sang Mantan Klub Demi 3 Poin AC Milan
Tepatnya pada musim 2018/2019, Riccardo Montolivo ibaratkan barang yang tak terpakai di AC Milan.
Ia hanya dijadikan penghias bench cadangan Rossoneri tanpa diturunkan pada kompetisi di musim tersebut.
Saat membela AC Milan, penampilan terakhir sang gelandang ialah tatkala Rossoneri melakoni laga final Coppa Italia melawan Juventus, tepatnya Mei 2018.
Parahnya, eks pemain timnas Italia itu diperlakukan buruk dan dicampakkan dengan tidak mendapat kesempatan melakoni laga perpisahan dengan para pendukung.
Baca juga: Pemersatu AC Milan Bernama Stefano Pioli, Faktor Ibrahimovic Tak Bisa Dianggap Sepele
Kondisi diperparah dengan dirinya yang dibuang begitu saja oleh Rossoneri.
"Itu adalah perpisahan yang pahit, saya masih tidak mengerti mengapa hal-hal tertentu terjadi," ungkap Montolivo kepada Sky Sport, dilansir Sempre Milan.
"Saya merasa tidak punya penjelasan yang masuk akal bahkan sampai hari ini saya tidak tahu kenapa,".
Lebih lanjut, Montolivo bercerita dirinya pernah mempertanyakan keputusan AC Milan yang memaksa Davide Calabria bermain sebagai gelandang.
Padahal Calabria sendiri merupakan pemain yang berposisi sebagai fullback kanan.
Disisi lain, Montolivo yang merasa fit justru tidak diperhatikan sama sekali sehingga ia tidak masuk dalam skuad tim/