TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh Cartes Tusquets yang saat ini menjabat sebagai presiden sementara Barcelona.
Tusquets menganggap kegagalan Barcelona menjual Messi pada bursa transfer musim panas lalu menjadi dosa terbesar Josep Bartomeu.
Sebagaimana kita tahu bahwa isu hengkangnya Messi dari Barcelona sempat memanas pada awal musim ini.
Pemain asal Argentina itu secara terbuka mengisyaratkan ingin pergi dari Barcelona, tim yang telah membesarkan namanya.
Baca juga: Kesempatan Emas Neymar Bersatu dengan Messi di PSG, Mengapa Tidak?
Baca juga: Pandit Sohor Perancis: Lionel Messi Gabung Paris Saint-Germain Musim Depan!
Keinginan Messi untuk cabut dari Barcelona didasari beberapa hal mulai dari ambisi meraih Liga Champions hingga kekecewaan terhadap manajemen Barcelona.
Dengan menyisakan kontrak satu tahun lagi, Messi berharap keputusannya untuk hengkang dari Barcelona merupakan hal tepat.
Hanya saja, Messi akhirnya mengurungkan niat untuk pergi setelah rilis pelepasannya terlalu tinggi sehingga tidak ada klub yang bisa menebusnya.
Baca juga: Neymar Beri Sinyal Bersatu dengan Messi, Calon Presiden Barcelona Pilih Angkat Bicara
Ternyata kegagalan Barcelona menjual Messi dianggap menimbulkan permasalahan baru bagi manajemen tim Catalan, utamanya aspek finansial.
Hal itulah yang diakui oleh Carles Tusquets selaku presiden sementara Barcelona.
Ia menganggap kegagalan Barcelona melepas Messi pada bursa transfer musim panas lalu sebagai dosa terbesar yang dilakukan Josep Bartomeu selaku mantan presiden tim.
"Secara finansial, saya akan menjual Messi musim panas lalu, itu yang diinginkan terkait apa yang akan mereka ambil dan apa yang mereka selamatkan," akui Carles Tusquets dilansir Marca.
"Jika Neymar datang dengan gratis maka mungkin itu bisa terjadi,".
"Kecuali jika presiden berikutnya melakukan keajaiban, atau jika pemain dijual dan semua uang akan masuk untuk memberinya kontrak baru," tambahnya.
Bertahannya Messi seakan justru mencekik keuangan Barcelona yang sedang terlilit hutang tak sedikit.
Hal ini dikarenakan gaji tinggi yang harus dibayarkan oleh Barcelona kepada Messi.
Memberikan uang lebih dari 100 juta euro selama 12 bulan bagi pemain yang menyisakan kontrak satu tahun dianggap merugikan.
Apalagi Messi berpeluang hengkang dari Barcelona dengan status bebas transfer entah menuju Manchester City atau PSG pada musim depan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)