"Cukup. Keluarga saya juga penting. Saya di sini sendirian, ini adalah pengorbanan. Selama enam bulan saya baik-baik saja, tetapi saya tidak ingin tinggal setahun lagi," kata Ibrahimovic.
"Lalu, Pioli berkata kepada saya: 'Oke, saya menghormati Anda, oke'," ujar Ibrahimovic menirukan kalimat Pioli.
Keesokan harinya, Ibrahimovic mengisahkan, dia dan Pioli kembali berbicara, tetapi keputusannya tidak berubah.
"Keesokan harinya kami berbicara lagi: 'Tidak, saya telah memutuskan untuk pensiun. Lupakan kontrak, pada usia ini tidak penting'," tutur Ibrahimovic.
Namun, pada akhirnya Ibrahimovic "melunak". Dia berubah pikiran dan bersedia bertahan di AC Milan untuk satu musim lagi.
"Kemudian sesuatu berubah. Saya tidak ingin mengalami penyesalan. Saya menelepon Milan dan memutuskan untuk pergi (kembali). Namun, memang pada awalnya saya tidak ingin memperpanjang kontrak," ucapnya.
Satu hal yang membuat Ibrahimovic mantap meneruskan kariernya adalah kesembuhannya setelah menderita cedera lutut parah saat di Manchester United pada 2017.
"Setelah cedera, saya berkata pada diri sendiri untuk melanjutkan selama saya bisa bertahan," ucap eks penyerang Juventus itu.
"Tanpa sepakbola, siapa saya? Ketika Anda tidak melakukan apa yang telah Anda lakukan selama 25 tahun, itu tidak mudah. Apakah saya siap (pensiun)? Tidak, karena saya merasa terlalu baik," imbuhnya.
Zlatan Ibrahimovic membuktikan dirinya belum habis, meski mendekati usia kepala empat.
Dia memimpin daftar top skor Liga Italia dengan koleksi 10 gol, unggul dua gol dari Cristiano Ronaldo (Juventus).
Gelontoran golnya juga membuat AC Milan kokoh di puncak klasemen Liga Italia dengan koleksi 23 poin dari sembilan laga.
Mereka unggul lima angka dari rival sekota, Inter Milan, yang membuntuti di peringkat kedua.
Namun, Ibrahimovic saat ini harus beristirahat sejenak. Cedera hamstring pada laga kontra Napoli, akhir November lalu, memaksa Ibrahimovic hanya menjadi penonton.