TRIBUNNEWS.COM - Ketegasan Shin Tae-yong dalam menangani Timnas Indonesia U19 mendapat pujian dari bek PSIS Semarang, Abdul Abanda Rahman.
Abanda Rahman menilai ketegasan yang diperlihatkan Shin Tae-yong perlu dilakukan agar para pemainnya disiplin.
Terbaru, Shin Tae-yong mengambil keputusan tegas untuk mencoret dua pemainnya lantaran tindakan indisipliner.
Dua pemain Timnas Indonesia U19 yang dicoret yakni Serdy Ephy Fano dan Yudha Febrian.
Dua pemain tersebut terbukti telah melakukan tindakan indisipliner yang berat yaitu pergi ke tempat hiburan malam ketika ikuti program TC.
Menanggapi hal ini, pemain PSIS, Abdul Abanda Rachman mengaku menyayangkan atas perbuatan Serdy dan Yudha.
Pasalnya banyak pemain yang ingin gabung bersama timnas namun mereka justru membuang sia-sia kesempatan tersebut
"Melihat dari tragedi dua anak muda kemarin itu bisa dibilang buang kesempatan emas," kata Abdul, dilansir Tribun Jateng.
"Semua pemain itu pengen ke timnas, pengen ke situ,
"Tapi disia-siakan dengan hal yang tidak penting, terutama pulang larut malam," ujarnya,
Sementara itu, terkait pencoretan dua nama di atas, Abdul memberikan dukungan kepada langkah yang telah diambil pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong.
Tak hanya dukungan, pujian untuk Shin Tae-yong juga dilontarkan oleh pemain berposisi bek tersebut.
Menurutnya Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sangat tegas terutama masalah kedisiplinan pemain.
"Ngeri juga pelatih timnas sekarang, di jaman saya di timnas junior dulu tidak setegas ini." ucap Abdul.
"Mereka langsung disuruh pulang," tuturnya.
Lebih lanjut, Abdul berharap hal ini bisa di contoh oleh pemain lainnya.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Coret Pemain karena Dugem, Pemain PSIS: Ngeri Juga Pelatih Timnas Sekarang".