TRIBUNNEWS.COM - Polemik antara Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dengan federasi sepakbola nasional, PSSI kembali terjadi.
Kali ini dipicu karena belum hadirnya Shin Tae-yong ke Indonesia seusai jeda dari pelatihan Timnas U-19 Indonesia.
Baca juga: PSSI Jengkel Shin Tae-yong Belum Juga Datang, Pelatih Disiplin dan Profesional Tapi Kok Gitu Sih?
PSSI menyebut Shin Tae-yong akan kembali pada Jumat (11/12/2020). Namun ada kekhawatiran, kedatangan Shin Tae-yong akan kembali molor.
Pada Juni 2020 silam, polemik Shin Tae-yong dan PSSI juga terjadi lantaran kritik yang dilontarkan pelatih asal Korea Selatan itu terhadap PSSI.
Hal itu memantik perang jarak jauh, adu komentar dan pernyataan di media.
Berikut seputar duduk permasalahan antara Shin Tae-yong dan PSSI yang pernah dan sempat terjadi:
Baca juga: Sempat Bikin Jengkel PSSI, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Dikabarkan Tiba di Jakarta Besok
PSSI Siapkan Sanksi
PSSI disebut sudah menyiapkan hukuman kepada Shin Tae-yong jika dirinya belum juga tiba di Jakarta hingga hari ini Jumat (11/12/2020) habis.
Skuat timnas U-19 Indonesia masih menunggu kedatangan Shin Tae-yong ke Jakarta sebelum berangkat ke Spanyol untuk melakukan pemusatan latihan (TC).
Kedatangan Shin Tae-yong ke Jakarta ini sedikit molor dari yang dijadwalkan sebelumnya yakni pada 1 Desember 2020.
Padahal tiga asisten kepelatihannya asal Korea Selatan sudah tiba di Tanah Air dan bergabung bersama timnas U-19 Indonesia sejak Minggu (6/12/2020).
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengonfirmasi bahwa Shin Tae-yong akan datang pada Jumat (11/12/2020) malam hari WIB.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia akan Berangkat ke Spanyol Sebelum Tahun Baru
Menurut Yunus, Shin Tae-yong terlambat datang ke Indonesia karena harus melakukan pemeriksaan kondisi kesehatannya di Korea Selatan.
“Konfirmasinya ia akan datang ke Indonesia pada 11 Desember malam hari,” kata Yunus Nusi dilansir BolaSport.com, Kamis (10/12/2020).
PSSI sepertinya sudah menyiapkan hukuman apabila Shin Tae-yong tak pula datang ke Indonesia pada 11 Desember 2020.
Namun hukuman tersebut akan tergantung pada keputusan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.
“Terkait ia terlambat datang, saya sudah laporkan ke Ketum dan Exco PSSI, biarkan itu menjadi kewenangan mereka untuk mengambil keputusan,” kata Yunus Nusi.
Baca Juga: Seru Seperti di Sinetron, 17 Orang Rebutan Warisan Diego Maradona
Sikap Shin Tae-yong yang menunda kedatangan ke Indonesia sebelumnya dikritik oleh direktur teknik PSSI, Indra Sjafri.
"Sesuai perjanjian sebelum dia pulang ke Korea itu tanggal 1 Desember dia sudah sampai di sini. Itu sudah ada janji antara Shin Tae-yong, timnas, dan PSSI," kata Indra Sjafri kepada awak media, Senin (7/12/2020).
"Ini sudah di kasih waktu satu bulan, tanggal 1 Desember dia pulang, tapi sampai sekarang dia belum balik juga. Setelah itu dia katanya mau check up jadi mundur sampai tanggal 11 Desember."
"Sementara staf pelatih yang dari Korea Selatan sudah hadir kemarin malam. Bahkan tadi sore sudah ikut memimpin latihan bersama tim pelatih lokal."
"Jangan minta dilayani terus. Apalagi dia disiplin, pelatih profesional masa sih begitu?," ujarnya.
Sementara timnas U-19 Indonesia menunggu kedatangan Shin Tae-yong, PSSI juga masih mengurusi proses administrasi terkait keberangkatan ke aSpanyol.
Yunus Nusi mengatakan bahwa rombongan timnas U-19 Indonesia akan berangkat ke Spanyol sebelum tahun baru 2021.
Baca Juga: Timnas U-20 Malaysia Berlaga di Kompetisi Malaysia Premier League 2021
"Kami tunggu visa anak-anak dan kedatangan Shin Tae-yong. Insya Allah sebelum tahun baru anak-anak sudah ke Spanyol,” tambahnya.
Saat ini para pemain timnas U-19 Indonesia masih terus melakukan pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta.
TC ini berlangsung sejak 16 November 2020 dengan fokus menggembleng fisik pemain.
Sempat Perang Jarak Jauh
Pada Juni 2020 lalu, kritik yang dilontakan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memantik panasnya hubungan pria dari Korea Selatan itu dengan PSSI.
Shin Tae-yong beberapa kali mengeluarkan komentar pedasnya terkait "kisah cintanya" bersama PSSI selama setengah tahun kepada media Korea Selatan.
Sementara PSSI, tak terima dengan kritikan sang pelatih.
Federasi sepak bola tersebut meminta Shin cepat datang ke Indonesia untuk klarifikasi.
Akan tetapi, keesokan harinya PSSI memberikan "serangan balik" yang mengarah ke pelatih Shin, termasuk ancaman pemecatan.
Baca: Satgas Timnas Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong, Ini Respons Exco PSSI
Baca: Kronologi Konflik Shin Tae-yong dan Indra Sjafri: Sudah Minta Maaf, Diminta ke Luar dari Ruang Rapat
Berikut hal-hal seputar perseteruan antara PSSI dan Shin Tae-yong:
Masalah Gaji
Shin sempat protes dengan gaji terlambat yang diberikan oleh PSSI kepadanya. Selain itu, gaji pelatih 53 tahun itu dipotong 50 persen.
Kendati demikian, Shin memaklumi hal tersebut dan PSSI juga menyadari adanya permasalahan pendapatan sehingga gaji terlambat.
Baca: Wawancarai Shin Tae-yong, Media Korsel Sebut PSSI Bermuka Dua
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres pada PSSI, Shin Tae-yong Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Lokasi TC Timnas U-19
Shin Tae-yong ingin menggelar pemusatan latihan atau training center (TC) timnas U19 di Korea Selatan.
Alasannya, timnas bisa melawan tim-tim level Asia untuk laga uji coba. Selain itu, Korea Selatan lebih kondusif dibanding Indonesia terkait pandemi virus corona.
PSSI dengan tegas menolak usulan tersebut dan tetap memilih gelar TC di Indonesia.
Kemudian, federasi sepak bola Indonesia itu juga meminta Shin agar cepat kembali ke Tanah Air.
Sementara Kemenpora meminta agar ada komunikasi intens secara langsung soal lokasi TC timnas U19 yang berkaitan dengan kompetisi Piala Dunia U20 2010.
Kemenpora memberi lampu hijau timnas U19 dibawa ke Korsel asal ada komunikasi terlebih dahulu antara PSSI dengan Shin.
Baca: Berkonflik dengan Shin Tae-yong, Indra Sjafri Diserang Netizen Indonesia: Ini Responsnya
Baca: Berseteru, Indra Sjafri Sebut Tak Adil Bila Shin Tae-yong Dipecat Sebelum Tunjukkan Hasil
Keberadaan Indra Sjafri
Indra Sjafri awalnya masuk dalam jajaran pelatih timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Akan tetapi, karena adanya miskomunikasi antara Indra dengan Shin, keduanya terpaksa terpisah.
Shin menganggap Indra tidak disiplin karena pergi tanpa seizin darinya. Esok harinya, Shin tak mencantumkan nama Indra di tim kepelatihan.
Akan tetapi, masalah berlanjut ketika Indra didapuk menjadi Direktur Teknik PSSI.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Namun, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” katanya.
Mendengar hal tersebut, Indra awalnya tak ingin membuat "serangan balik". Tetapi, pada Sabtu (20/6/2020), PSSI tampaknya memberi ruang kepada Indra untuk bersuara.
Indra sejatinya sudah menuruti apa kata Shin, tetapi miskomunikasi menyebabkan masalah tersebut berkepanjangan.
Komentar Indra selengkapnya: Kronologi Perseteruan Indra Sjafri Vs Shin Tae-yong
Target dan Visi Misi Kedua Pihak
Sebelum Shin terpilih menjadi pelatih timnas Indonesia, ada fase seleksi. Saingan Shin saat itu adalah Luis Milla.
Shin Tae-yong presentasi di depan Ketua Umum PSSI selama dua jam dan berani memasang target juara Piala AFF 2020. Sementara Luis Milla tidak.
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres pada PSSI, Shin Tae-yong Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Shin berkeyakinan dengan target tersebut lantaran melihat visi misi PSSI mau membantu dirinya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pelatih asal Korsel itu merasa visi misi PSSI berubah.
"Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal," ujar Shin Tae-yong mengutip dari Naver Sports.
"Maka dari itu saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya."
Baca: Dikabarkan Tengah Berkonflik, Ini yang Terjadi Saat Meeting Virtual Antara Shin Tae-yong dan PSSI
"Namun, sikapnya berubah padahal di awal seperti ingin dikasih dukungan penuh," ujarnya menambahkan.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Indra menanggap Shin hanya mencari alasan karena tak mampu memenuhi target seperti janjinya ketika presentasi.
Indra melihat perilaku Shin semenjak pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri sang pelatih sudah tidak percaya diri dengan janjinya saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas.
"Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola," tegas dia.
"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita."
"PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U19 berprestasi di Piala Dunia U20 2021," katanya.
Sebagian artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Duduk Perkara "Perang Jarak Jauh" PSSI Vs Shin Tae-yong"