TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Youth Fun Juggling Competition gagasan Kemenpora RI berhasil hasilkan rekor juggling terlama yang dibukukan oleh peserta dari wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Cahya Ramadhan, dengan catatan waktu menimang bola sampai dengan 1 jam 15 menit dan 13 detik., Sabtu (12/12).
Tentu saja, catatan pesepak bola yang bernaung di bawah Akademi Widodo C Putro (AWCP) Gresik ini langsung menenggelamkan rekor sebelumnya, 1 jam 13 detik yang dicatatkan oleh Diego Aslan dari Jakarta Timur.
"Puji syukur, ananda Cahya Ramadhan yang masih 14 tahun ini bisa memecahkan rekor di hari terakhir fun Juggling Kemenpora ini," kata Widodo C Putro, saat dihubungi Sabtu (12/12) malam.
Pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 tersebut menambahkan, rekor yang dibukukan anak didiknya itu awalnya tak diprediksi.
Hanya, untuk urusan skil bola dan kontrol, Widodo menilai anak didiknya ini memang punya kemampuan lebih dan menonjol dibanding yang lain.
"Cahya ini posisinya gelandang, dia memang pemain yang pendiam. Tadi pas menang saja nggak ada komentar cuma senyum-senyum saja dan salaman dengan semua pelatih juga orang tuanya," papar Widodo yang hadir sebagai legenda dan memberikan arahan juga dalam kegiatan ini.
Dalam kompetisi menimang bola ini, hadiah yang diberikan kepada pemenang ialah jersi Timnas Indonesia asli yang sudah ditandatangani secara langsung oleh para pemain Timnas Indonesia.
Dengan keberhasilan ini, Widodo mengaku berterima kasih kepada Kemenpora karena masih bisa menghadirkan kompetisi berbau sepak bola kepada anak-anak Indonesia.
Dia berharap, kesuksesan Cahya ini bisa memotivasi stakeholder sepakbola di Gresik untuk bangkit dan meraih prestasi di dunia kulit bundar.
"Kami ingin, kemenangan dan rekor ini memotivasi pemangku sepak bola di Gresik. Talenta dan potensi di Gresik ini masih banyak, ayo, mari majukan dan bangkitkan sepak bola Gresik lagi," tuturnya.
Sementara itu, Deputi IV Kemenpora Candra Bhakti menuturkan, program ini mengaku kepada pada Inpres Nomor 3/2019.
"Tujuan kegiatan ini ialah agar kompetisi juggling untuk adik-adik. Kami memotivasi adik-adik agar tetap semangat berolahraga khususnya sepakbola. Karena kami tahu juggling merupakan salah satu teknik dasar sepakbola," ujar Chandra.
"Kegiatan ini kami laksanakan di enam provinsi, di masing-masing Provinsi ada enam kabupaten/kota di mana setiap kabupaten/kota itu pesertanya ada sekitar 230 peserta dan itu kita batasi, kalau tidak kita batasi pasti membeludak," imbuh Chandra
Ajang Youth Jugling Kemenpora ini sebelumnya digelar di 36 titik. Pelaksanaan pada Sabtu (12/12) ini menjadi penutup seri-seri yang lain.
Provinsi DKI Jakarta dan Jatim bersaing ketat dalam prestasi jugling ini. Berawal dari rekor peserta di Lamongan yang jugling 21 menit, kemudian ditaklukkan oleh Ashari dari Jaksel dengan 36 menit. Peserta Jaktim, Diego, kemudian mempertajam rekor wakil DKI Jakarta dengan 1 jam 13 detik.
Tetapi, wakil Gresik kemudian menutup ajang ini dengan rekornya 1 jam 15 menit 19 detik men-jugling bola.